JAKARTA – Dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun 2019 mendatang makin memanas. Namun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memilih untuk independen.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Respiratori Saddam Al Jihad dalam keterangan persnya. Dia meminta kepada seluruh cabang-cabang HMI se-Indonesia untuk menjaga independensi organisasi dan tidak terjebak pada politik praktis.
“Kader HMI tidak boleh ikut menjadi relawan pendudung calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019,” kata Sadam, Minggu (02/09/2018).
Sadam mengingatkan kepada kadernya, HMI adalah organisasi perkaderan, bukan mengurusi politik. Sehingga tidak ada alasan bagi semua kader untuk ikut terlibat dalam relawan pemenangan dukung mendukung urusan Pilpres.
“Seluruh kader aktif agar tidak melibatkan diri dalam pusaran politik kepentingan,” tegasnya.
BACA JUGA : Ajakan Deklarasi KAHMI untuk Anies Ditolak Ketum PB HMI
Sadam juga menjelaskan, organisasi yang berdiri pada 05 Febeuari 1947 itu sangat tidak etis secara keorganisasian apabila ada kader yang punya nuansa tendensius politik kepentingan. Kata Sadam, hal itu mencederai organisasi HMI.
“Bagi kader yang masuk dalam kategori itu bisa berpeluang dikenakan sanksi karena secara moral menabrak independensi HMI,” jelasnya.
Laporan: Said
Tinggalkan Balasan