KENDARI – Pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Labunti Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara terhadap salah satu mahasiswi KKN IAIN Kendari mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Ketua Korps HMI Wati (Kohati) Komisariat FKIP cabang Kendari, Fifty Kosam Tahir ikut angkat bicara soal dilecehkannya kaum hawa di Desa Labunti itu.
Mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi Universitas Halu Oleo (UHO) ini sangat menyayangkan tindakan tidak terpuji yang telah dilakukan oleh tersangka Kades Labunti terhadap salah satu peserta KKN dari IAIN Kendari itu.
“Seorang kepala desa yang seharusnya menjadi panutan dan pengayom bagi masyarakat malah bertindak sebaliknya, miris,” tutur Fifty di salah satu Warkop di Kendari, Senin (27/08/2018).
BACA JUGA: Lecehkan Mahasiswi KKN di Muna, AMB Desak Penjarakan Kades Cabul

Lanjut Fifty, dirinya berharap Kapolres Muna selaku aparat penegak hukum yang menangani kasus pelecehan seksual atas Mahasiswi KKN IAIN Kendari itu dapat menyelesaikan kasus ini sampai benar-benar tuntas.
“Karena sudah banyak kejadian di berbagai daerah dengan kasus yang sama namun akhirnya tidak berujung, walaupun berlanjut tapi proses penanganannya amat sangat lambat,” jelasnya.
Kata Fifty, kekerasan seksual seperti tindakan perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan tidak bisa ditangani seperti halnya kejahatan biasa. Hal itu perlu diperhatikan dampak nyata pada korban, seperti traumatis.
“Harusnya masyarakat lebih peduli terhadap perempuan, jangan malah dilecehkannya,” tutupnya.
Laporan: Jupri
Editor: Jubirman



Pingback: Tak Hanya Dicabuli Bosnya, Mantan Karyawan Media Cetak ini Juga Tak Digaji | Potretsultra
Pingback: Demo di Kantor DPRD, Kader HMI Kendari Dipukul Hingga Jatuh Giginya | Potretsultra