

BOMBANA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bombana menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Bimbingan tersebut terkait pengembangan literasi berbasis inklusi sosial dengan tema ‘gerakan kolaborasi dan sinergi demi penguatan literasi inklusi sosial menuju Bombana sejahtera’.
Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 30 November – 1 Desember 2022, dan dibuka oleh PJ Bupati Bombana, yang diwakilkan oleh Asisten II Setda Bombana, Drs. H. Muh Aris yang didampingi oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Bombana Alfian, SH., M.A, dan Sekretaris Bappeda Bombana, serta Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Bombana.
Peserta terdiri dari 26 orang kepala desa bersama pengelola perpustakaan desanya. Narasumber berasal dari Fasilitator Daerah (Fasda) Perpustakaan Kabupaten Kolaka Utara yaitu Andi Idha Tumba Lolo Padjung, SSos.,M.Si dan Iswanto A.Ma.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Bombana yang dibacakan asisten II, mengajak para kepala desa agar melakukan suatu perubahan secara perlahan-lahan untuk menciptakan suatu produk inovasi kreatif melalui pemberdayaan masyarakat di perpustakaan.
Sulfia, S Ag selaku Ketua Panitia kegiatan berharap dengan melakukan sosialisasi dan Bimtek ini, kepala desa berkomitmen menyediakan Perpusdes atau pojok baca yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Sedangkan Kadis PMD Bombana, Hasdin Ratta setelah mendengarkan paparan narasumber tentang sosialisasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dimana diadopsi program prioritas Perpustakaan Nasional RI ini sampai ke desa scara tidak langsung dapat menggiring desa menuju desa mandiri dan desa sejahtera.
Ia menekankan kepada semua desa, memberikan peluang kepada Kepala Desa untuk memakai anggaran Dana Desa dalam membentuk perpustakaan dengan mensinergikan program SDGs tipologi ke 5 desa peduli pendidikan selama bermanfaat untuk masyarakat.
Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan oleh narasumber terkait peranan perpustakaan di desa dapat mensejahterakan.
“Testimoni penerima manfaat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) mitra tahun 2020 yaitu Desa Lakome. Kepala desanya telah merasakan manfaatnya sering menjadi rujukan tempat studi banding desa-desa tetangga bahkan sampai dari luar daerah karena selain telah bertransformasi juga pernah menjadi juara 1 terbaik tingkat nasional,” jelasnya.
Hasdin mengatakan bahwa dalam membangun desa menuju sejahtera yang pertama kali dilakukan adalah menyediakan perpustakaan desa kemudian membangun SDM terampil, serta gencar melakukan pemberdayaan masyarakat di perpusdes-nya.
“Jika ingin anda berjalan lebih cepat maka berjalanlah sendiri, jika anda ingin berjalan lebih jauh maka berjalan-lah bersama- sama, perpustakaan tidak bisa berjalan sendiri perlu berkolaborasi,” katanya.
Laporan: Andika




Tinggalkan Balasan