BAUBAU – Sultan Himayatuddin atau Oputa Yi Koo akhirnya mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden RI Joko Widodo.
Himayatuddin dikenal pernah menjabat Sultan Buton ke-XX (1750-1752) dan ke-XXIII (1760-1760) yang wafat 1776. Sultan Himayatuddin diceritakan sebagai pemimpin yang gigih menghadapi penjajah Belanda pada masa itu.
Akademisi muda Kota Baubau, La Ode Rauda Manarfa mengatakan 74 tahun sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan, inilah saat yang berbahagia di mana pemimpin masa lalu dari Sulawesi Tenggara yakni Sultan Himayatuddin diberikan gelar terhormat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
“Ini merupakan tanda bahwa Indonesia menganggap kisah kepahlawanan dari Sulawesi Tenggara benar-benar terjadi dan dapat menjadi keteladanan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Rauda kepada Potretsultra.com, Rabu Malam (6/11/2019).
Menurut mahasiswa Buton yang sedang menempuh pendidikan S3 di IPB ini, diberinya gelar pahlawan nasional kepada Sultan Himayatuddin bukan hanya sekedar kabar gembira bagi Sultra sebagai pengusul. Namun ini merupakan kabar bahagia untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Karena ternyata nusantara tidak kehabisan stok pahlawan dengan kisah perjuangan yang heroik melawan penjajah,” tegasnya.
Keteladanan yang bisa diwarisi saat ini, lanjut Rauda, adalah tekad kuat mempertahankan kemerdekaan, persamaan hak antar sesama manusia, serta bebas dari penindasan semena-mena.
Untuk diketahui, informasi penetapan Sultan Himayatuddin atau Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional diperoleh dari akun Facebook milik Tasrifin Tahara pada Rabu (6/11/2019).
“Alhamdulillah SK penetapan Sultan Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional sudah ditanda tangani Presiden Jokowi,” tulisnya.
Laporan: Jubirman



Tinggalkan Balasan