Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara Ajak Elemen Masyarakat Wujudkan Demokrasi Bersih di Pilkada

Keterangan Gambar : Ketua KKST Sultra, Dr LM Bariun SH, MH. (Foto: Istimewa)

KENDARI – Para pasangan bakal calon gubernur, walikota/wakil wali kota, dan bupati/wakil bupati turun gunung bersosialisasi di masyarakat demi meraup dukungan suara terbanyak untuk menang di pilkada 27 November 2024.

Sosialisasi tersebut diharapkan banyak pihak berjalan sesuai mekanisme yang benar tanpa ada upaya negatif menjatuhkan lawan atau menjelekkan Paslon lain.

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST), Dr Lam Bariun SH, MH, lebih dini menyuarakan penolakan terhadap sosialisasi yang sifatnya menjatuhkan lawan dan lainnya.

LM Bariun justru mengimbau elemen masyarakat untuk mewujudkan semangat demokrasi Pilkada yang jujur dan adil tanpa ada pelanggaran pilkada yang bisa mengarah ke proses hukum sengketa.

LM Bariun berharap kepada seluruh pasangan bakal calon baik gubernur, wali kota/wakil wali kota dan bupati)wakil bupati untuk komitmen menciptakan silahturahmi yang baik dan bersama mencegah terjadinya hal yang sifatnya berkomplain karena para paslon yang berkontestasi di Pilkada serentak di Sultra adalah kader kader putra terbaik daerah.

“Kalau kader-kader terbaik maka harus melakukan kontestasi yang baik pula dan melakukan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat itu bersimpati kepada semua bakal calon, terutama edukasinya bagaimana gagasan pikiran kedepan untuk membangun Sulawesi Tenggara dan membangun wilayah masing masing dengan menghilangkan kebencian,” katanya, Jumat (13/09/2024).

Lanjut kata Direktur Pascasarjana Unsultra ini, siapapun yang terpilih nanti itulah pilihan terbaik dan tentu harus berkomitmen dan bersatu membangun Sulawesi Tenggara.

“Jangan ada kesan bahwa setelah pilkada kita akan terjadi bentrok-bentrokan, tetapi marilah kita ciptakan iklim yang baik dan kondusif dengan mengedepankan kebersamaan,” tambahnya.

Upaya menciptakan demokrasi yang baik katanya, adalah dengan cara menghilangkan hal-hal yang dapat merusak tatanan demokrasi.

“Marilah kita menciptakan demokrasi yang baik sehingga masyarakat kita dapat memahami eksistensi pergantian pemimpin. Hal ini harus kita ditingkatkan baik di gubernur maupun bupati dan wali kota, karena jika salah memilih resikonya dapat berdampak pada masyarakat karena harapan masyarakat bagaimana mereka bisa hidup dengan baik dan sejahtera,” bebernya.

Terpilihnya pemimpin yang berkualitas turut mengantarkan taraf kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan ini yang dibutuhkan masyarakat ditengah lonjakan ekonomi seperti kenaikan harga bahan pokok, kelangkaan BBM dan lainnya. Lahirnya pemimpin idaman yang peduli rakyat akan menjawab semua keluhan masyarakat.

Tim Redaksi

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *