KENDARI – Kepala Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo Dr La Sensu menilai hasil survei lembaga The Halueoleo Institute (THI) yang merilis tingkat elektabilitas peserta Pemilu 2019 di salah satu hotel Kendari beberapa pekan lalu, tidak objektif dan diragukan oleh publik.
“Secara pribadi saya menilai bahwa survei lembaga ini sarat dengan adanya kepentingan kelompok tertentu. Sebab terlalu cepat menyimpulkan bahwa sudah ada beberapa calon legislatif sudah memiliki elektabilitas tinggi pada Pemilu nantinya,” ujar La Sensu saat dimintai tanggapannya di Universitas Halu Oleo Kendari, Selasa (12/3/2019).
“Sementara ada calon legislatif lain yang secara sistematis sudah melakukan pergerakan sampai ke tingkat masyarakat bawah, justru mereka tidak ada namanya dalam survei tersebut,” tambahnya.
Lanjut La Sensu, di sisi lain survei ini telah menimbulkan masalah dan membunuh karakter pergerakan calon lainnya. Calon legislatif yang sudah berusaha totalitas betul-betul turun ke masyarakat sebagai calon tetapi hasilnya tidak ada namanya dalam survei tersebut.
Pertanyaanya, kata La Sensu, apakah dengan hasil yang dicapai oleh THI sendiri sudah betul-betul melakukan survei secara menyeluruh di tingkat masyarakat, atau hanya melakukan survei terhadap kelompok masyarakat tertentu. Menurutnya, survei lembaga ini sangat mudah terbantahkan melalui kajian survei yakni dilihat metode seorang surveyor apa yang dia gunakan. Kalau dalam survei banyak yang digunakan metode random sampling yang bisa melihat kuantitas dan kualitas hasil survei.
“Dalam dua poin tersebut kita melihat bahwa apakah survei THI masuk hasil survei objektif atau bukan. Kita lihat dasar lembaga THI ini melakukan survei apakah perintah badan hukum atau seseorang atau memang seorang calon anggota legislatif.” katanya.
“Nah setelah kita ketahui dari beberapa komponen tersebut.Patut disimpulkan dalam kapasitas kita seorang peneliti atau sebagai masyarakat kita melihat ada kencenderungan mengesampinkan orang lain,” sambungnya.
Hal tersebut dapat terlihat, kata dosen Fakultas Hukum UHO itu, menyangkut hasil survei tentang partai politik. Lembaga THI menyimpulkan sudah ada 2 partai politik sudah mengantongi dua calon wakil DPR RI yakni berasal dari PDIP dan Demokrat disusul Golkar dan Gerindra. Sementara Parpol lainnya tidak mendapatkan kursi.
“Saya kira ini terlalu cepat mengambil kesimpulan dan tidak masuk akal, sebab masih ada partai lain yang masih bersaing untuk meraih kursi tersebut,” jelasnya.
Menurut La Sensu, jangka waktu pemilihan kurang lebih satu bulan masih bisa partai lain menunjukan elektabitas untuk meraih kursi tersebut. Ketika itu terjadi maka tingkat objektivitas hasil survei dapat diragukan. Harusnya, tambahnya, survei lembaga ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga tidak menimbulkan kontroversi beberapa pemikiran masyarakat apakah itu masyarakat akademis atau masyarakat biasa.
“Jadi ini yang kita lihat apakah betul-betul hasil survei melihat sisi ilmiah, etika atau tidak. Saya sebagai peneliti juga perlu mempertanyakan metode yang digunakan,” tandasnya.
Laporan: Sultan
Tinggalkan Balasan