Unsultra Siap Cetak SDM Unggul Sektor Perkebunan Sawit

Keterangan Gambar : Para Mahasiswa Baru Unsultra Penerima Beasiswa SDM Kelapa Sawit dari Berbagai Wilayah di Indonesia (Foto: IST)

KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar kegiatan bertajuk silaturahmi dan kuliah umum bagi mahasiswa penerima Beasiswa SDM Kelapa Sawit dari berbagai wilayah di Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung di WTC Unsultra pada Kamis (18/9/2025) dengan menghadirkan Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Dr. LM Rusdin Jaya sebagai narasumber utama.

Dalam kesempatan ini, Rektor Unsultra, Prof. Dr.Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric menjelaskan, kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat pemahaman dan semangat mahasiswa penerima beasiswa yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Unsultra sendiri merupakan salah satu dari 41 perguruan tinggi di Indonesia yang dipercaya mengelola program beasiswa strategis tersebut.

“Mahasiswa ini fokusnya adalah agribisnis kelapa sawit. Komoditas ini menjadi salah satu program hilirisasi nasional Presiden Prabowo-Gibran, sekaligus unggulan Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

Para mahasiswa penerima beasiswa ini tidak hanya mendapatkan pembiayaan pendidikan, tetapi juga diasramakan dan dibekali kurikulum khusus yang mengarah pada kompetensi spesifik di bidang agribisnis sawit.

Selain teori, mahasiswa juga akan terhubung dengan praktik langsung melalui kerja sama dengan perusahaan perkebunan di dalam dan luar Sulawesi Tenggara.

“Harapan saya, setelah lulus tidak ada satupun yang menganggur. Kami sudah menyiapkan kurikulum yang link and match dengan kebutuhan industri,” tegas Prof. Bahrun.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Sultra Dr. LM Rusdin Jaya mengapresiasi langkah strategis Unsultra dalam menyiapkan SDM unggul dan siap pakai di sektor perkebunan sawit.

Karena menurut LM Rusdin Jaya bahwa kolaborasi antara kampus dan pemerintah menjadi kunci sukses pengembangan komoditas unggulan daerah.

“Mahasiswa ini akan digembleng selama 3 hingga 4 tahun untuk menjadi spesialis sawit. Ini investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang mumpuni,” tuturnya.

Ia menambahkan, penguatan sinergi antara akademisi dan pemerintah harus terus dijaga demi menciptakan arah pembangunan perkebunan yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi daerah.

“Kami berharap Unsultra terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengawal kemajuan sektor perkebunan, khususnya sawit, di Sultra,” tutupnya.

Laporan: Jumrin

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *