

KONKEP – Usaha warga Konawe Kepulauan (Konkep) dalam memperjuangkan penolakan aktivitas pertambangan di Desa Sukarela Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara, kini mulai mendapat angin segar dari ‘pusat’.
KPK dan lima kementerian terkait telah merespon perjuangan warga Wawonii itu soal penolakannya atas kehadiran PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Desa Sukarela Jaya. Lima kementerian itu yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemhub), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kementerian ESDM, dan Kementerian ATR/BPN.
Dengan didampingi Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), KPK bersama lima kementerian tersebut bakal mendatangi Kabupaten Konkep pada Rabu (18/9/2019) mendatang. Hanya saja berdasarkan random kunjungannya, KPK dan kementerian terkait itu akan mengunjungi Gubernur Sultra Ali Mazi terlebih dahulu sebelum ke Wawonii.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perikanan Provinsi (DKP) Sultra, Askabul Kijo. Katanya, sebelum ke Pulau Wawonii, KPK dan lima kementerian lainnya tersebut terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Gubernur Sultra.
“Iya benar, kita lagi siapkan (pertemuannya, red). Pada tanggal 18 September pagi nanti, terlebih dahulu bertemu dengan Gubernur, kemudian ke Konkep, dan tanggal 19 September bertemu dengan Bupati Konkep, baru peninjauan lokasi PT GKP,” ujar Askabul Kijo via seluler kepada anoatimes.id, Senin (16/9/2019).
Rencananya, KKP dan kementerian terkait serta KPK itu bakal tiba di Kota Kendari pada Selasa (17/9/2019) besok. Sementara untuk kunjungan ke lokasi PT GKP di Desa Sukarela Jaya Konkep akan dilakukan pada Kamis (19/9/2019) nanti. Hal ini untuk meninjau langsung lokasi pertambangan dan terminal khusus milik PT GKP.
Laporan: Jubirman



Tinggalkan Balasan