Sultra Bakal Digenjot Kota Kreaktif Kuliner

Keterangan Gambar : Ridwan Badallah memberi piagam kepada Facilitators OF ICH UNESCO Waluyo Harry (Foto:Ismed)

Potretsultra

KENDARI-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui lembaga Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sultra sedang menggenjot pemetaan kota kreaktif di Sultra.Kota kreatif tersebut nantinya yakni kota kreaktif kuliner yang berpusat di Kota Kendari dan menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif nasional maupun international.

Kepala Bidang Soskep Balibangda Sultra Ridwan Badallah,mengatakan,pembangunan kota kreatif kuliner ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 5 kilo meter,diarea by pass Kendari beach,yang sudah disiapkan dan bekerja sama dengan kumunitas dan pembisnis.

“Kita bekerja sama dengan 160 komunitas yang sudah dibangun di Kendari dan pembisnis,mereka berpusat disana,dengan membangunkan wadah dan mencarikan akses produk kemereka sehingga terjual di kanca nasional maupun international.Selain itu membuat pertunjukan,dan kita yakin akan hidup produknya dan bersaing dengan kota kreaktif provinsi lainya,”kata Ridwan dalam acara Rapat Koordinasi pemetaan kota kreaktif di Kendari, Selasa (1/10/2019).

Foto bersama Balibangda bersama komunitas dan OPD di Sultra (Foto:Ismed)

“Untuk membangun kota kreaktif atau industri yang diterimah bahan bakunya dari daerah kemudian kami kelola,”sambungnya.

Lanjut Badallah berdasarkan data yang dihimpun kota kendari ada 160 komunitas yang dibangun dan komunitas tersebut belum maksimal untuk mengakses produknya.”Jadi langka kami bagaimana komunitas ini kita dudukan bersama untuk memiliki akses untuk menjual produk mereka pada kanca nasional maupun international,”tuturnya.

Kata dia pemetaan kota kreaktif tersebut Pemerintah daerah terus berusaha mendukung serta menggali potensi kreatifitas pada setiap daerah yang di Sultra.Melalui pemetaan pada setiap kabupaten/ kota , diharapkan setiap daerah dapat memunculkan karya dan produk unggulan sehingga menjadikan kabupaten/kota itu lebih baik dan memiliki produk unggulan tersendiri.

Hadir sebagai pemateri Global Network Facilitators OF ICH UNESCO Waluyo Harry,memaparkan kota kreaktif itu basisnya adalah budaya dan pembangunan berkelanjutan dan kota kreaktif itu tentu mempunyai karakteristik berbeda-beda karena itu bukan sesuatu yang instan harus direncanakan betul-betul yang lebih matang dengan pihak-pihak yang berperan serta.

Kemudian langka berikutnya tindak lanjut akademis bisnis dan komunitas dan media itu harus membangun diskusi secara inten dari ketuju faktor tersebut seperti kota kreaktif bertema kerajinan dan kesenian rakyat,desain,film,gastronomi,sastra,seni media,musik.Tetapi kota kreaktif tersebut masih bisa dikembangkan luas sejauh yang berhubungan dengan temah tersebut,”ulasnya..

Untuk kota kreaktif yang lebih cocok di Kendari kata Waluyo menampik tinggal melihat matriks dimana yang lebih cocok untuk dikembangkan yah idealnya itu dari ketujuh matriks itu ada pada posisi keempat karena sudah dikenal dunia.

“memang jika saya ditanya kota kreaktif itu harus berhati-hati datanya seperti apa.Ini kan tentu kita pertanggungjawabkan laporanya.Inilah betul-betul karakteriatik di Sulawesi Tenggara yang cocok kota kreaktifnya dengan melist datanya.

“Saya mengangkat contoh kota kreaktif yang berhasil diwujudkanya,yakni daerah pekalongan sebelum diusulkan kota kreaktif barisan takbenda ada nama data reseptentatif list dilakukan metode pelatihan-pelatihan dengan bekerjasama dengan kota kreaktif didunia.

Menurutnya,dengan terciptanya kota kreaktif akan lebih kenal didunia dan peluang pekerbanganya lebih cepat dalam jejaring international.

Laporan: Ismed

Potretsultra Potretsultra Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *