BAUBAU – Terkait bentrok dua desa di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diwarnai dengan pembakaran rumah warga di Desa Gunung Jaya Kecamatan Siontapina hingga meregang nyawa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau mendesak Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk segera mencopot Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kabupaten Buton.
Pada Kamis (7/6/2019), meskipun aparat kepolisian telah memblokade jalan yang menghubungkan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, namun masih terdapat dua orang korban yang meregang nyawa dalam insiden tersebut.
Ketua Bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Lingkungan Hidup HMI Cabang Baubau La Ode Armeda Satrian Said mengaku turut berduka cita atas insiden tersebut. Kata dia, kejadian tersebut sangat disayangkan terjadi di momen hari perayaan kemenangan seluruh umat islam di seluruh dunia yang menyelenggarakan sholat Idul Fitri 1440 Hijriyah harus diwarnai dengan bentrok antar warga sesama umat muslim.
“Kami dari Himpunan Mahasiswa Islam turut berduka cita atas kejadian bentrok antar dua desa yang terjadi di Kabupaten Buton, kami juga sangat menyayangkan peristiwa tersebut terjadi pada hari besar umat islam yang baru melaksanakan Sholat Idul Fitri 1440 H,” ujar Armeda melalui rilis yang dikirim via selulernya, Kamis Malam (7/6/2019).
Armeda juga menambahkan, HMI Cabang Baubau mendesak Kapolda Sulawesi Tenggara agar segera mencopot Kapolres Kabupaten Buton dari jabatannya. Pasalnya, pihak kepolisian Kabupaten Buton itu dianggap tidak mampu mengamankan warga di dua desa yang sedang bentrok.
“Kami juga menilai Kapolres Buton gagal serta mendesak kepada Kapolda Sultra untuk mencopot Kapolres Buton dari jabatannya karena tidak mampu mengamankan dua desa yang sedang bentrok,” tuturnya.
Laporan: Irfan
Editor: Jubirman
Sy rasa itu tuntutan tdk sesuai pada jlnnya. Tdk ada sangkut-paut bentrok antar warga yg kemudian di salahkan kapolres bahkan lansung memberikan tuntutan pencopotan KAPOLRES BUTON.
trmakash komentarnya