KENDARI – Baliho dan umbul-umbul menjadi kemeriahan dalam momentum memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 dengan slogan SDM unggul Indonesia maju.
Di momentum kemerdekaan Indonesia menjadi salah satu cara untuk berbenah. Sudahkah kita mencintai negeri ini sebab banyak orang mengeluarkan kata nasionalis tapi tanpa di buktikan dengan tindakan? Mungkin ada tindakan represif yang diinisiasi oleh kelompok mahasiswa yang radikalisme?
Hal inilah yang membuat Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Kendari Agus Salim bersuara. Kata dia, paham radikalisme diduga tumbuh subur di lingkungan kampus. Tentu hal ini berdampak buruk bagi keutuhan negeri ini.
Lanjut Agus, dalam persentase mahasiswa yang punya paham radikalisme di kampus IAIN Kendari diduga mencapai 40%. Hal ini ditakutkan ikut meningkat mengingat nuansa penerimaan mahasiswa baru di kampus sedang berjalan. Alasannya mahasiswa baru (Maba) dijadikan objek oleh senior yang dengan gampang merasuki pemikiran mahasiswa baru tersebut.
“Untuk itu agar pengawalan dari pihak birokrasi kampus harus ditingkatkan karena jika tidak maka ini akan sangat berdampak pada keutuhan Kota Kendari khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujar Agus, Minggu (18/8/2019).
Menurut Agus, momentum HUT RI 74 ini agar bisa dijadikan waktu merenung atau kembali ke rumah sejarah untuk mengenang jasa mereka yang telah pergi mendahului kita.
“Semoga di momentum HUT RI ke-74 ini kita bisa melawan musuh kita bersama, musuh dari orang-orang di sekitar kita yang ingin merusak atau mengrongrong pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Dan hari ini banyak kita jumpai di kalangan kampus termasuk kampus IAIN Kendari,” jelasnya.
Agus Salim menghimbau agar mahasiswa baru tidak mudah menerima dan terprovokasi atas semua paham dan tindakan radikalisme yang akan mengancam keutuhan negara yang pluralisme.
“Harapan saya agar mahasiswa baru bisa menanamkan dalam diri dengan sebuah slogan ulama Indonesia Hadratus Syeikh K.H Hasyim Asy’ari hubbul wathon minal iman, mencintai tanah air sebagian dari iman,” ujarnya.
“Jika hal itu ditanamkan dalam diri kita semua saya yakin maka tidak ada lagi yang berniat atau berusaha untuk merusak keutuhan NKRI tercinta kita ini,” tutupnya.
Laporan: Erik
Editor: Jubirman
Tinggalkan Balasan