KENDARI – Badan Eksekutif Komunitas (BEK) Solidaritas Perempuan Kendari (SPK), menggelar Talk Show dalam Peringatan Hari Pangan Sedunia dengan tema ‘Tantangan Perempuan Pesisir dalam Pemenuhan dan Perlindungan Hak Atas Pangan’ di salah satu hotel di Kendari, Selasa (23/10/2018).
Dalam sambutannya, Ketua Umum BEK Solidaritas Perempuan Kendari, Wa Ode Surti Ningsih menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang ada di teluk Kendari dapat meresahkan dan mengurangi pendapatan ekonomi pada masyarakat pesisir teluk Kendari.
“Ternyata kebijakan pemerintah itu kontra terhadap masyarakat pesisir, sehingga berdampak pada hilangnya sumber daya kehidupan perempuan yakni semakin menyempit nya teluk Kendari akibat pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
Lanjut, Surti mengajak semua pihak untuk turut andil dalam menanggapi hal yang dialami oleh masyarakat pesisir Kota Kendari.
“Kawan-kawan mahasiswa serta kawan media melihat hal itu untuk bersama-sama menyebarluaskan kepada para pemangku kebijakan untuk mencanangkan ruang pesisir teluk Kendari,” katanya.
Hal ini senada yang di ungkapkan oleh ketua panitia kegiatan, Muliani. Kata dia, mestinya pemerintah lebih memperhatikan kondisi masyarakat yang ada di pesisir guna meningkatkan perekonomian agar bisa sejahtera.
“Pemerintah seharusnya memperhatikan perempuan-perempuan pesisir yang ada di Kota Kendari karena kami perempuan pesisir kehilangan mata pencaharian,” ungkap Muliani di sela-sela kegiatan.
Muliani menambahkan, komunitas ini sudah terbentuk dari berbagai daerah provinsi di Indonesia dan salah satunya ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Komunitas ini telah terbentuk 13 Komunitas se Indonesia dan salah satunya terdapat di Sulawesi Tenggara,” tutupnya.
Untuk diketahui, peserta dalam kegiatan ini terdiri dari masyarakat pesisir Kelurahan Tipulu, Kelurahan Sodoha dan mahasiswa.
Laporan: Erianto
Editor: Jubirman
Tinggalkan Balasan