Menakar Peluang Para Petarung di Pilkada Konkep 2020

Keterangan Gambar : Para Petarung Konkep 2020 yang Ramai Diperbincangkan di Media Sosial (Foto; Redaksi)

OPINI – Gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memiliki Calon Legislatif (Caleg) dan Calon Presiden (Capres) 2019 telah perlahan ditinggalkan. Selanjutnya babak baru politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bakal dimulai.

Setidaknya, ada sekitar 269 daerah yang bakal menyelenggarakan Pilkada pada tahun 2020 mendatang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua KPU Arief Budiman di Jakarta pada beberapa waktu lalu.

Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), ada 7 daerah yang rencananya mengagendakan Pilkada pada tahun 2020 nanti. Diantara 7 daerah itu, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) termasuk daerah yang bakal menghelat Pilkada nya. Ini merupakan Pilkada kedua di Bumi Kelapa itu.

Satu per satu, figur para kandidat ‘perebut’ kursi kosong satu di Konkep kian bermunculan. Ada yang sudah memunculkan diri lewat baleho-balehonya, ada pula yang sudah dimunculkan di media sosial melalui Facebook atau WhatsApp. Namun ada pula yang masih ‘malu-malu’ memunculkan diri, mungkin masih menunggu waktu yang pas. Di momen Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau tahun 2019, Grup Facebook Perubahan Konawe Kepualauan bukan hanya ramai saling bermaaf-maafan. Namun trend politik 2020 pada Pilbup Konkep kedepan ikut menjadi tranding topik.

Satu per satu nama kandidat mulai dipasang-pasangkan oleh warganet dan santer diperbincangkan di Grup Facebook Perubahan Konawe Kepulauan. Ada yang memasangkan Amrullah – Halim, namun ada pula yang meminta dua periode BERAMAL dengan kembali memasang Amrullah – Andi Luthfi. Ada juga yang memasang Musdar – Halim, Amrullah – Farid, serta Musdar – Untung.

Amrullah

Nama Amrullah sebagai Calon Bupati petahana tentu tak bisa dianggap remeh. Di beberapa media telah banyak memberitakan soal kesiapan Ketua DPC Partai Demokrat Konkep itu untuk bertarung kembali di tahun 2020 nanti. Amrullah mengaku satu periode saja belum cukup untuk membangun Konkep, sehingga butuh dua periode.

Jargon Amrullah dua periode pun kian bermunculan. Bahkan ada beberapa relawannya yang sudah mencetak baju bertagilne dua periode itu. Memang tak bisa dianggap enteng. Selain sebagai calon petahana, Amrullah juga memiliki mesin politik Partai Demokrat dengan berhasil merebut tiga kursi di DPRD Konkep pada Pemilu 2019 ini.

Bukan hanya itu, kemenangan putra mahkotanya Rifqi Saifullah Razak yang melenggang ke DPRD Provinsi Sultra ikut menjelaskan ‘kuku’ Amrullah yang masih tertancap dalam di Pulau Wawonii.

Andi Muhammad Luthfi

Andi Muhammad Luthfi merupakan Wakil Bupati Konkep yang namanya juga ikut disebut-sebut layak maju dan memimpin Konkep untuk periode kedepan.

Andi Luthfi juga diketahui sebagai Ketua DPC Partai Nasdem Konkep. Meski dalam perhelatan Pemilu 2019 ini, Partai Nasdem hanya mampu mengantarkan kadernya dua orang untuk duduk di kursi parlemen Konkep. Namun, Andi Luthfi jelas memiliki kendaraan politik, sehingga tinggal mencari partai koalisi yang siap bersama-sama menuju tahta kosong satu di Konkep.

Hingga kini, Andi Luthfi belum berani bicara di publik soal kesiapannya yang mau bertarung di Pilbup Konkep 2020. Entahlah, apakah masih berharap BERAMAL (Bersama Amrullah – Andi Luthfi) jilid dua, ataukah masih menunggu waktu tang tepat untuk mengumumkan diri.

Abdul Halim

Dengan berbekal pengalaman kerja di Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara dan sebagai pamong senior di Kabupaten Wakatobi semasa Pemerintahan Ir. Hugua yang fenomenal itu, kini Abdul Halim dipercayakan menjadi kepala Bappeda Konkep. Nama Halim ikut disebut-sebut layak maju dan bertarung di Pilbup 2020 nanti.

Namanya kian menghiasi jagad Media Sosial (Medsos) saat ribuan masyarakat Konkep yang melakukan perlawanan atas bakal masuknya aktivitas pertambangan di Bumi Kelapa itu. Karena disaat bersamaan, Abdul Halim gencar menyuarakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tidak diberikan ruang tambang di Konkep. Bahkan perjuangan ini sempat dibahas di Kementerian ATR/ BPN RI.

Namun, tantangan yang muncul adalah Halim bukan berasal dari kader partai politik tertentu. Sehingga belum memiliki kendaraan politik yang jelas untuk maju di Pilbup 2020 nanti. Apakah berani maju lewat jalur independen? Ataukah malah tak berani lepas statusnya sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN).

Musdar

Selain nama Amrullah, Andi Luthfi, dan Abdul Halim, nama Musdar juga ternyata masuk dalam bursa perebutan kursi kosong satu Konkep. Tak boleh dianggap biasa saja, Musdar merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini masih duduk sebagai Ketua DPRD Konkep periode 2014-2019.

Bukan hanya itu, Musdar juga ternyata diketahui sebagai Ketua DPC PAN di Konkep. Apalagi saat ini PAN berhasil pula mengantarkan kadernya untuk menduduki tiga kursi di DPRD Konkep. Tentu mesin politik ini, dapat bekerja secara maksimal jika ketua partainya maju di Pilbup Konkep. Belum lagi, kader-kader PAN saat ini banyak dihiasi oleh anak-anak muda yang solid.

Tentu dengan kendaraan PAN yang tiga kursi itu, Musdar tinggal mencari partai koalisi yang siap membersamainya ke Pilbup 2020 mendatang. Musdar masih memiliki banyak waktu untuk mengkonsolidasikan hajatannya

Abdul Rahman

Sebelumnya, nama Abdul Rahman ikut diperbincangkan di Media Sosial Facebook dalam perebutan kursi kosong satu di Konkep. Soal kemampuannya juga tak bisa dianggap remeh, ia merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang lolos dua periode ke DPRD Konkep. Politisi ini juga kerap kali mengomentari berbagai kebijakan pemerintah yang terlihat bermasalah.

Hanya saja, Abdul Rahman mesti bekerja keras untuk membangun koalisi. Pasalnya, untuk periode 2019 – 2024 ini mesin politik PKS nampaknya belum mampu mencetak suara terbanyak di Konkep. Abdul Rahman hanya sendirian saja yang berhasil duduk di parlemen, Amran yang dahulu ikut duduk kini tergeser di Daerah Pemilihan II yakni Kecamatan Wawonii Utara, Wawonii Timur, dan Wawonii Timur Laut.

Kurdin Wahab

Jika para politisi lain berebut kursi DPRD terlebih dahulu, maka berbeda dengan figur yang satu ini. Kurdin Wahab terbilang kandidat yang jauh sebelum Pemilihan Legislatif dimulai, dirinya sudah berkampanye untuk maju sebagai 01 di Konkep.

Meski belum memiliki kendaraan politik yang jelas, namun Kurdin terlihat sangat optimis untuk maju di Pilbup Konkep pada 2020 mendatang. Tak main-main, Kurdin bahkan telah memiliki Grup Facebook khusus beranggotakan 2 ribuan pengguna untuk menaikkan popularitas dan elektabilitasnya. Grup itu diberi nama “Kurdin Wahab For Konkep 2020”. Selain itu, baleho-balehonya pun telah terpampang jelas di hampir semua desa di Konkep.

Muhammad Farid

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa kursi kosong satu Konkep hanya diperebutkan oleh figur-figur yang berdomisili di Wawonii Utara, Wawonii Barat, dan Wawonii Tengah. Kandidat dari Wawonii Tenggara hampir saja tidak masuk dalam perbincangan publik. Padahal kecamatan yang terbilang tertinggal itu juga memiliki ‘jagoan’ yang tak kalah saing, namanya Muhammad Farid.

Bukan kaleng-kaleng, pria asal Batulu ini bahkan berhasil meraih angka fantastis dalam Pileg 17 April 2019 kemarin. Ia berhasil mendulang 592 suara, dan tak ada satu pun Caleg yang berhasil mencapai atau melewati angka itu.

Selain itu, Muhammad Farid juga diketahui sebagai Ketua DPD II Partai Golongan Karya Konkep. Tak hanya menjabat sebagai ketua Parpol, ia juga berhasil mendudukkan kader-kadernya di setiap Dapil di Konkep. Makanya untuk urusan mesin partai, Farid terbilang kencang permainannya.

Musdin

Nama lain yang belakangan muncul untuk ikut berhelat di arena Pilbup Konkep 2020 yakni Musdin. Musdin merupakan pengusaha sukses asal Wakatobi di sektor perhotelan dan juga bergerak sebagai kontraktor serta sektor bisnis lainnya.

Dalam karir politik, Musdin tercatat pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Wakatobi. Meski ia bukan asli Konkep, namun istrinya bernama Nurhayati merupakan wanita kelahiran Lansilowo Kecamatan Wawonii Utara.

Saat diwawancarai awak media, Musdin mulai menjual idenya untuk maju sebagai Calon Bupati Konkep. Salah satu ide yang gencar disosialisasikannya yakni sektor pariwisata. Kata dia, daerah kaya akan segala sektor ini harus di desain menjadi primadona. Daerah ini harus menjadi tujuan persinggahan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Penulis: Jubirman

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *