Melalui IPMIL Cup, Hudri Majja Ajak Pemuda Bersatu dalam Perjuangan

Para Pemain Futsal di IPMIL Cup (Foto: IST)
Keterangan Gambar : Para Pemain Futsal di IPMIL Cup (Foto: IST)

KENDARI – Kejuaraan Ikatan Pemuda Mahasiswa Luwu (IPMIL) Cup I yang diikuti 16 tim payuguban se Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mengasilkan permainan dan determinasi yang cukup tinggi.

Dari hasil pertandingan yang dilakukan selama seminggu membuat beberapa tim lainya tersingkir dari tiket ke semifinal dan final dari hasil pertandingan mengerucut beberapa tim yang tersisa, di antaranya IPMAH Kolut, IPMAH Tonggauna Selatan, IKAMI dan IMPW. Empat tim ini berhasil memasuki putaran semi final.

Penentuan permainan yang cukup baiklah yang akan menghantar tim terbaik keluar menuju final yang menyisahkan dua tim diantaranya IPMAH Tonggauna Selatan dan IPMAH Kolut. Ketatnya permainan yang cukup dramatis ini membuat banyak penonton yang histeris di luar lapangan. Bagaimana tidak, skill, dribling dan beberapa kemelut yang terjadi diantara keduanya, dan pada akhirnya Dewi Fortune berpihak pada Tim IPMAK Kolut dengan skor 9-3.

Kata Hudri Majja (HM), setiap pertandingan mengisahkan suka dan duka. Setiap permainan mengisahkan siapa dan bagaimana. Sukanya adalah ketika Tim Futsal menang dan dukanya ketika Tim Futsal kalah. Dalam waktu 75 menit banyak tercipta sejarah siapa yang bermain indah, dan bagaimana bisa terjadi.

“Inilah bentuk pelajaran bagi pemuda agar dalam kehidupan kita detik dan waktu kita senantiasa selalu menciptakan gagasan, ide dan tindakan yang menetukan sejarah bangsa kita menuju pada pengabdian yang besar,” kata HM, Sabtu (28/09/2018).

Calon anggota DPD RI Dapil Sultra ini juga menuturkan, pelajaran yang berharga bagi pemuda adalah bahwa pertandingan ini mematikan ego kita, individualistik kita, dan sikap kepekaan kita terhadap sesama putra bangsa.

“Anda bermain sendiri tidak akan menciptakan peluang. Tidak akan menciptakan permainan yang menarik. Namun dengan insting dan kekompakan anda maka anda bisa membawa tim anda menjadi juara,” tuturnya.

Menurut HM, bangsa ini tidak akan hadir jika pemuda tidak bersatu dalam perjuangan. Pelajaran di lapangan futsal mudah-mudahan bisa diimplementasikan ke kerja-kerja riil di dalam kebhinekaan. Hal ini agar bangsa kita dapat menciptakan pembangunan yang baik, merata dan kondusif.

“Agar kita dapat menjadi bangsa yang beradab, pesan saya jadilah pemuda yang berguna bagi agamamu, keluargamu dan mengabdi kepada nusa dan bangsa Indonesia,” tutupnya.

Laporan: Irman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *