KENDARI – Baru-baru ini pernyataan Menteri Desa (Mendes), Yandri Susanto mendadak viral terkait oknum LSM dan wartawan bodrex.
Pernyataan viral yang dilontarkan Mendes PDT, Yandri Susanto terjadi saat Sosialiasi Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025. Kegiatan sosialisasi itu juga diikuti oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Polisi Fadil Imran pada tanggal 31 Januari 2025 lalu.
Pernyataan viral yang dikemukakan Mentri Desa Yandri Susanto terkait oknum yang mengaku Wartawan dan LSM keliling ini dinilai melakukan penyalahgunaan profesi dengan cara memeras Kepala Desa (Kades).
Sebab mereka yang bertameng Wartawan dan LSM menjadikan dua lembaga terhormat ini sebagai jalan kesesatan bukan pengabdian. Perilaku sesat dengan cara memeras sudah sering terjadi yang dibuktikan dengan ditangkapnya sejumlah oknum pelaku. Maka dengan itu, pernyataan sentilan Mendes harus didukung oleh Wartawan sungguhan dan LSM benaran.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) Sulawesi Tenggara, Sulham mengapresiasi sentilan Mendes yang menyebut dua profesi tersebut sering disalahgunakan dengan cara memeras narasumbernya.
Bahkan menurut Sulham, bukan hanya Kades yang jadi sasaran empuk. Mereka juga menyasar kepala sekolah, kepala dinas dan pejabat publik lainnya.
“Olehnya itu, warning Pak Mendes harus diatensi dengan pikiran jernih oleh Wartawan dan LSM yang bekerja sesuai koridor. Jangan justru ditanggapi seperti kebakaran jenggot yang menandakan merekalah selama ini yang rusak citra Pers dan LSM,” ujar Sulham dalam keterangan persnya, Selasa (4/2/2025).
Sulham yang juga Kades Laywo Jaya Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan ini mengaku, selama tiga tahun menjadi Kepala Desa sudah sering didatangi Wartawan dan LSM. Apalagi sebelum terpilih jadi Kades, ia juga pernah berprofesi sebagai jurnalis. Pihaknya tentu sangat mendukung kerja-kerja pers yang telah berkontribusi positif dalam fungsinya sebagai bagian dari pilar demokrasi.
“Saya terima dengan baik dan melayani sesuai kebutuhan pemberitaan dan informasi yang diinginkan. Pada prinsipnya, mari kita saling support dan terus berkontribusi positif dalam membangun bangsa ini,” ucapnya.
Sulham mengatakan, pihaknya tidak sama sekali alergi dengan wartawan dan LSM. Bahkan ia mengajak untuk saling berangkulan memajukan bangsa.
“Kami di organisasi AKSI sebagai wadah tempat berhimpunnya kepala desa tidak alergi dengan dua profesi ini, bahkan berkawan baik dan harus berangkulan memajukan pembangunan,” jelasnya.
Laporan: Jarman Alkindi



Tinggalkan Balasan