Busel Raih WTP, Laode Basir: Semoga Terus Dipertahankan

La Ode Basir (Foto: IST)
Keterangan Gambar : La Ode Basir (Foto: IST)

BUSEL – Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Selatan (Busel) berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan skor nilai tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kantor Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Raihan predikat WTP Pemda Busel tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Tokoh pemuda Buton Selatan, La Ode Basir ikut mengapresiasi kinerja para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Busel atas anugerah WTP dari BPK untuk Buton Selatan.

“Kita harus apresiasi atas kinerja perangkat OPD Busel atas prestasi ini,” ujar Basir kepada Potretsultra.com, Selasa (2/7/2019).

“APD Busel yang kecil dan aset yang masih sedikit, maka beban tidak berat untuk dapat WTP, semoga bisa terus menerus dipertahankan,” tambahnya.

Mengapa kita harus apresiasi, lanjut Basir, karena opini BPK terkait hal ini banyak berbicara tentang aspek clean and clear. Dalam artian aspek penyelenggara pemerintah yang bersih, artinya dengan capaian opini BPK yang WTP ini pemerintahan Busel saat ini tuntas alias bisa diandalkan dalam pelaporan keuangan berdasarkan standar akutansi pemerintah (SAP). Menurutnya, ada tiga sekror yang menjadi titik berat akan kesuksesan opini BPK yakni pada Dinas Pendapatan dan Keuangan Daerah, Badan Lelang Barang dan Jasa serta pada Badan Aset Daerah.

“Jika rapi di tiga sektor ini pekerjaan besar selasai, karena di dinas-dinas atau OPD lain kebanyakan bersifat laporan keuangan rutin saja,” jelasnya.

Dalam penyelanggaraan pemerintah itu, lanjut Basir, selain aspek pemerintahan yang bersih dalam hal anggaran juga harus bersih dari praktek nepotisme dan kolusi. Ini tidak terukur oleh opini BPK. Lanjut dari hal tersebut ada juga aspek pemerintahan yang baik dalam artian penggunaan anggaran efektif dan efisien serta aspek transparansi.

“Pemerintahan yang efektif efisien itu juga tidak terukur dari opini BPK, ia kelihatan dari pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Indikator yang bisa dirujuk biasanya yaitu terbukanya lapangan kerja baru, tumbuhnya sektor-sektor usaha dari swasta serta berkurangnya pengangguran,” terangnya.

Laporan: Jubirman

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *