KENDARI – Bencana banjir bandang yang terjadi di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum lama ini memporak-porandakan kehidupan masyarakat dan membawa dampak kerusakan besar baik kerusakan terjadi pada sektor ekonomi, sektor pemukiman, sektor sosial, sektor infrastruktur, dan lintas sektor lainnya, dengan total kerugian hingga mencapai ratusan Miliar rupiah.
Untuk mengatasi dampak banjir tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ditjen Pengendalian Daerah aliran Sungai (DAS) dan Hutang Lindung mengambil langkah tepat yakni akan melakukan penataan lingkungan dengan mencanangkan penanaman pohon kembali di sekitar wilayah bantaran sungai.
Kepala Balai KLHK Sultra, Muhammad Aziz Ahsoni mengatakan, pasca banjir bersama dinas terkait akan melakukan penataan lingkungan dengan cara penanaman pohon.
“Insya Allah musim hujan kedepan kita akan mencanangkan ada 300 ha, yang tersedia untuk dilakukan penanaman pohon yakni di Kecamatan Uesei Kabupaten Kolaka, dan juga Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Aziz saat ditemui di ruang kerjanya pekan lalu.
Sasaran daerah tersebut lanjutnya, karena tanaman-tanaman di sekitaran itu sudah mulai gundul dan rawan terjadi banjir. Ada pun tujuan dilakukan penanaman pohon, yakni jangka panjangnya. Ketika musim penghujan tinggi maka pohon-pohon tersebut akan menahan terjadinya banjir dan erosi.
Sambungnya, memang sesuai dengan tugasnya pengelolaan DAS secara umum melakukan rehabilitasi lahan kritis. Kata dia, beberapa alasan penting menanam pohon yakni penanaman pohon berkaitan erat dengan upaya pelestarian alam. Selain itu, penanaman pohon merupakan kegiatan menyelematkan masa depan negara.
“Sebenarnya, saat kita menanam pohon, kita itu sedang menanam doa, dan menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang. Daerah bakal menderita ketika alam tidak terjaga dan area pepohonan berkurang. Potensi bencana seperti banjir bakal hadir. Sebab itu, KLHK pasca banjir akan melakukan penanaman pohon,” imbuhnya.
“Kita semua sudah melihat sendiri apa akibatnya bila kita tidak merawat alam. Main asal tebang pohon akhirnya bencana, seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan semua, menyusahkan rakyat seperti bencana yang melanda daerah kita beberapa pekan ini,” paparnya.
Laporan: Ismed
Tinggalkan Balasan