KENDARI – Instruksi resmi pemerintah Australia kepada setiap pejabat dan pegawainya yang ada di Indonesia untuk tidak terbang dengan maskapai Lion Air, menjadi ancaman bagi pariwisata Indonesia jika negara lain melakukan hal yang sama.
Menurut Pengamat Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Ali, instruksi Australia ini baru kepada para pejabat dan pegawainya yang menetap di Indonesia, kita khawatir kalau para wisatawannya juga dilarang naik Lion Air.
“Lebih buruk lagi kalau negara lain melakukan hal yang sama,” ungkap Muhammad Ali dalam pesan WhatsAppnya, Minggu (06/11/2018).
Dalam dunia pariwisata, lanjut Ali, ada tiga elemen utama atau yang biasa dikenal dengan 3A, yakni Attractions (objek wisata), Amenities (fasilitas dan sarana penunjang), Accessibilities (transportasi darat, laut, udara). Kita butuh pengembangan konektivitas dengan transportasi udara yang bisa membuat semua wisatawan merasa puas, aman, dan nyaman berkunjung ke berbagai objek wisata di Indonesia dengan semua moda transportasi udara.
“Kita tidak ingin kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia turun karena alasan transportasi udara yang tidak aman,” katanya.
Kata Ali, para stakeholder harus lebih cepat berbenah dan bisa memulihkan citra penerbangan Indonesia, terutama Lion Air agar tidak berimbas kepada maskapai lain.
“Saya yakin Lion Air akan lebih baik kedepannya jika musibah ini dijadikan pelajaran berharga untuk memulihkan citranya agar kembali menjadi maskapai yang paling baik,” tuturnya.
“Dengan demikian bisa kembali membantu mengangkat citra pariwisata Indonesia di mata dunia,” sambungnya.
Laporan: Jubirman
Tinggalkan Balasan