Amrin Wou: Money Politic Cederai Domokrasi

Amrin Wou (Foto: IST)
Keterangan Gambar : Amrin Wou (Foto: IST)

OPINI – Realita dalam dinamika politik banyak terjadi perdebatan-perdebatan panas antara tim pemenangan dari tiap kandidat. Berbagai macam cara digunakan untuk menyatakan bahwa kandidatnya lebih unggul dari kandidat lainnya.

Hal tersebut adalah hal yang lumrah terjadi setiap saat pesta rakyat (Pemilihan Umum) digelar. Setiap kandidat akan menunjukan kualitas dan kuantitasnya untuk meyakinkan masyarakat bahwa dia layak untuk dipilih.

Sedangkan tim pemenangan akan bekerja ekstra dengan segala cara untuk mempromosikan kandidatnya dimasyarakat dengan cara apapun. Mirisnya, demi mendapatkan suara yang banyak tidak sedikit tim pemenangan yang bersosialisasi diduga menggunakan isu money politic dan menerapkan pola politik identitas.

Money politic atau biasa disebut politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak memilih (Golput) maupun supaya ia menjalankan haknya untuk memilih penyuap pada saat pemilihan umum.

Sedang Politik identitas adalah politisasi identitas bersama atau perasaan ‘kekitaan’ yang menjadi basis utama perekat kolektivitas kelompok. Cara ini bertujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa ‘sama’, baik secara ras, etnis, agama, kelompok, pekerjaan dan lain sebagainya.

Sebagai salah satu calon anggota DPRD Kota Baubau Dapil III yang diusung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ikut bertarung dikanca perpolitikan tahun 2019, saya menegaskan untuk menolak berpolitik dengan menggunakan cara-cara yang tidak sehat yang tentunya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Money Politik dan Politik Identitas bukan salah satu solusi untuk meraih suara terbanyak agar memperoleh kursi di DPR, kedua cara itu hanya akan merusak dan menciderai dunia perpolitikan diindonesia khususnya Kota Baubau secara keseluruhan.

Harapan saya terhadap masyarakat yang ada di Dapil III Kota Baubau agar menghindari money politic dan politik identitas dalam bersosialisasi. Ciri seorang politikus hebat adalah politikus yang mampu menunjukan kualitasnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Pesan saya terhadap peserta pemilu. “pemilih cerdas adalah peserta yang memilih karena analisa bukan atas dasar mendapatkan bayaran atau memilih karena mempunyai unsur kesamaan”. Pemilih hebat, pemilih cerdas.!


Penulis: Amrin Wou, S.Ip., M.A. (Salah satu Calon Anggota DPRD Kota Baubau Dapil III: Kec. Bungi, Lea-Lea, Kokalukuna, Sorawolio)

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *