BUTON – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buton tahun 2024 tidak mengakomodir terkait usulan dari PGRI.
Hal ini diketahui melalui gasil diskusi pengurus PGRI Buton dengan Kepala Bapeda Kabupaten Buton. Diperoleh informasi bahwa usulan PGRI Buton tidak terakomodir pada pembahasan APBD 2024.
Mendapat informasi tersebut, Ketua PGRI Kabupaten Buton, La Nesa merasa kaget atas tidak terakomodirnya usulan PGRI Buton. Pasalnya Pemerintah Daerah melalui Sekda Buton telah menyampaikan kepada para guru saat pembukaan Porseni PGRI Buton di Kecamatan Kapontori bahwa PGRI Buton akan diberikan dana hibah di APBD 2024 berkisar 200-300 juta.
“Ini agar program PGRI Buton dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui pelatihan dan workshop dapat terlaksana dengan baik,” ujar La Nesa kepada Potretsultra.com, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut La Nesa menjelaskan, dana hibah yang dijanjikan tersebut merupakan hasil diskusi antara Sekda, Ketua DPRD Buton, dan wakil ketua Rafiun, S.Pd, M.Si saat pembukaan Porseni lalu.
“Di acara pembukaan porseni tersebut, disampaikan agar kami segera memasukan proposal supaya diproses dan dibahas di APBD 2024, sehingga proposal tersebut kami masukkan di ruang sekda tembusan di DPRD Buton.
“Walaupun usulan PGRI Buton tidak terakomodir, kami pengurus tetap tulus dan berjiwa besar serta terus berupaya untuk melakukan kegiatan positif dalam peningkatan kompetensi guru,” katanya.
La Nesa menegaskan, kualitas pendidikan di daerah ini akan maju, manakala ada ketulusan dan keikhlasan dalam memuliakan guru. Karena guru adalah faktor utama dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Pembangunan di bidang Pendidikan itu lebih penting daripada lainnya.
“Majunya suatu daerah karena pendidikannya terurus dengan baik dan guru-gurunya diperhatikan kesejahteraan dan profesionalismenya,” pungkasnya.
Laporan: Jarman
Tinggalkan Balasan