KONKEP – Ratusan warga Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kembali mendatangi Kantor Bupati Konkep pada Selasa (30/7/2019) soal penolakan aktivitas pertambangan.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Juslan mendesak Bupati Konkep Amrullah agar turun langsung ke lapangan menyelesaikan kisruh tambang yang berada di Roko-Roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara.
Karena kata Juslan, meski Izin Usaha Pertambangan (IUP) berstatus dibekukan namun perusahaan tambang milik PT Gema Kreasi Perdana (GKP) masih terus beraktivitas di wilayah Roko-Roko Raya. Atas aktivitas itu, PT GKP diduga telah menyerobot dua lahan perkebunan warga di Wawonii Tenggara.
“Makanya kami minta Pak Bupati untuk turun langsung ke lokasi, selesaikan kisruh tambang di Roko-Roko Raya,” teriak Juslan.
Jika Bupati Konkep tidak mau ke lapangan selesaikan konflik pertambangan di Roko-Roko Raya, lanjut Juslan, maka jangan minta dua periode lagi menjabat Konkep.
Senada dengan hal itu, salah satu orator lainnya, Sarmanto menegaskan agar Bupati Konkep Amrullah tidak berdiam saja soal polemik pertambangan di Konkep. Akibat adanya aktivitas pertambangan itu, konflik sosial makin membesar di wilayah Mosolo Raya dan Roko-Roko Raya.
“Pak Bupati jangan diam saja dengan polemik ini, kami mendesak Pak Bupati harus turun langsung ke lapangan hari ini juga. Konflik sosial disana sudah membesar, mari sama-sama kita turun ke lapangan,” tegasnya.
Sementara itu orator lainnya, Darsono menyinggung pembangunan Terminal Khusus (Tersus) di Desa Sukarela Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara yang diduga belum memiliki izin. Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Jety atau Tersus itu tidak ada regulasinya untuk dibangun di Bumi Kelapa.
Laporan: Redaksi
Tinggalkan Balasan