KONKEP – Demi mencegah agar lahannya tidak diserobot lagi oleh perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana, ratusan warga Roko Roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara memilih dirikan tenda di lokasi lahan tersebut.
Saat ditemui di lokasi pendirian tenda oleh sejumlah awak media pada Rabu (10/7/2019), salah seorang ibu dari warga Desa Sukarela Jaya, Ratna (63) mengatakan, bahwa tenda yang dibangun itu untuk menjaga-jaga jangan sampai PT GKP kembali menerobos lahan tersebut.
“Kami kan terus jagai ini, jangan sampai mereka datang lagi,” ucapnya.
Kata Ratna, tiap hari mereka akan bergantian untuk menjaga lahan yang diduga diserobot oleh PT GKP itu. Bahkan katanya, ratusan warga yang ke tenda itu untuk ikut serta berjaga-jaga. Tak hanya berjaga di siang hari, Ratna mengaku mereka berjaga hingga malam hari dan bermalam di tenda itu.
“Ini sudah dua malam kami bermalam disini, bahkan kalau siang-siang yang jaga tenda sampai dua ratusan yang kesini,” jelasnya.
Selama masuknya aktivitas pertambangan di Roko-Roko Raya ini, lanjut Ratna, makan dan tidur mulai tidak fokus. Bekerja pun, kata dia, juga sudah tidak fokus.
Sementara itu, di tempat yang sama, Jamaluddin (50) yang juga warga Desa Sukarela Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara mengaku akan tetap terus bermalam di tenda lahan yang diduga diserobot itu sampai Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT GKP yang beroperasi di wilayah itu dicabut.
“Kami kan jagai terus ini lahan kami, Kami ini tidak akan pernah lagi tinggalkan tenda ini sampai IUP dicabut,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Humas PT GKP, Marlion mengaku lahan tersebut telah dibebaskan oleh perusahaan. “Kami sih bukan serobot, secara hukum kami punya hak sehingga kami rapikan. Lahan itu sebenarnya kami sudah bebaskan tanaman tumbuhnya, dokumennya lengkap termasuk penguasaan fisiknya,” ujar Marlion.
Namun saat ditanyai terkait dokumen kepemilikan tanah tersebut, Marlion malah berkilah masih ada kesibukan. “Saya masih ada kesibukan, nanti kalau sudah ada waktu luang nanti saya kirimkan,” katanya.
Laporan: Jubirman
Tinggalkan Balasan