
KONAWE KEPULAUAN – Belum lama ini beberapa struktur jembatan di Pelabuhan Munse Kecamatan Wawonii Timur Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) retak akibat diterjang gelombang ombak yang cukup besar.
Pelabuhan Munse ini dibanguan dua tahap dari tahun 2022 sampai tahun 2023 dengan menelan anggaran kurang lebih Rp 46 Miliar menggunakan APBN. Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Rudy Jaya.
Menyikapi Hal itu, Manager Teknik PT Rudi Jaya, Ronal Olta Irawan mengungkapkan, bahwa pekerjaan tersebut telah selesai 100% dan sudah melalui Provisional Hand Over (PHO). Pihaknya juga bertanggung jawab atas terjadinya kerusakan beberapa struktur jembatan di Pelabuhan Munse tersebut. Hal ini karena proyek itu masih masuk dalam masa pemeliharaan.
“Proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, jadi kami bertangung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang terjadi,” ujar Ronal saat ditemui di Kendari, Selasa (4/6/2024).
PT Rudy Jaya melalui Ronal membantah tudingan dari Hipma Konkep-Jakarta yang menyebut adanya ketidaksesuaian RAB, spesifikasi dan standar mutu pekerjaan. Menurut Ronal, proyek Pelabuhan Munse telah dikerjakan sesuai RAB dan spesifikasinya dengan tetap mengacu pada standar mutu pekerjaan. Bahkan proyek tersebut telah dilakukan PHO serah terima pertama pada 10 Januari 2024 lalu. Namun memang saat ini pihaknya masih bertanggung jawab karena masa pemeliharaan selama 180 hari.
“Jadi apa yang tertuang di kontrak itu yang kami kerjakan,” ucapnya.
Ronal menegaskan, kerusakan beberapa stuktur jembatan itu murni faktor alam karena angin musim timur gelombang ombak yang relatif besar. Kata dia, jembatan tersebut bukan dermaganya yang roboh melainkan daerah causeway.
“Yang rusak itu bukan dermaganya tetapi daerah causeway itu segmen 5 pasangan batu. Yang rusak itu areal causeway sepanjang 18 meter,” katanya.
Saat ini, lanjut Ronal, pihaknya sedang melakukan perbaikan beberapa stuktur jembatan yang mengalami kerusakan tersebut sesuai dengan desain awal.
“Adapun perkuatan-perkuatan yang saya lakukan yang awalnya itu batu 50 kilo speknya sesuai di RAB dan dikontrak, sekarang kami pakai batu yang lebih besar lagi bahkan sampai 100 Kilo,” jelasnya.
“Saat ini sementara dikerjakan dan lagi penyusunan batu kembali. Saat ini pekerjaan sudah sekitar 40% yang sudah tuntas untuk menangani kerusakan itu,” sambungnya.
PT Rudy Jaya menargetkan, pertengahan bulan 6 tahun 2024 ini sudah rampung. Intinya ditargetkan sebelum lewat masa pemeliharaan yaitu 10 Juli 2024.
“Saya disini mewakili PT Rudi Jaya berkomitmen untuk merampungkan kerusakan itu sesuai yang ada dikontrak dan kami sudah melaporkan kerusakan itu di Kementerian Perhubungan,” tegasnya.
Ronal berharap semoga perbaikan ini cepat selesai dan dilakukan final hand over supaya masyarakat bisa menggunakan pelabuhan itu agar bisa bermanfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terkhusus kepada masyarakat Konawe Kepulauan.
Laporan: Jarman




Tinggalkan Balasan