Sikapi Polemik Bangsa, HMI Ajak Mahasiswa se Kota Baubau Turun ke Jalan

Ketum HMI Komisariat UMB Cabang Baubau Muh Irfan Sahidi (IST)
Keterangan Gambar : Ketum HMI Komisariat UMB Cabang Baubau Muh Irfan Sahidi (Foto: IST)

Potretsultra

BAUBAU – Menyikapi polemik bangsa terkait tindakan represif kepolisian pada aksi 21-22 Mei 2019 yang menyebabkan korban jiwa sebanyak 8 orang, HMI Komisariat FKIP UMB Cabang Baubau menghimbau mahasiswa turun ke jalan menggelar aksi kemanusiaan, Minggu (26/5/2019).

People pawer yang digelar di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) di Jakarta merupakan gerakan konstitusional yang ditempuh oleh rakyat sebagai aksi protes tentang hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Meskipun demikian, Gerakan Kedaulatan Rakyat yang sarat akan kepentingan tersebut banyak ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu sehingga memicu bentrok antara massa aksi dengan pihak keamanan kepolisian. Akibatnya, 8 orang korban tewas dan ratusan korban mengalami luka-luka.

Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Baubau, Khususnya Komisariat FKIP UMB tidak pernah menggelar aksi menanggapi polemik pencapresan tahun 2019.

Terkait 8 korban tewas, Muhammad Irfan Sahidin selaku Ketua Umum HMI Komisariat FKIP UMB Cabang Baubau menanggapi tindak represif kepolisian. Kata dia, sebagai bentuk bela sungkawa, HMI Cabang Baubau akan melaksanakan Aksi Kemanusian pada senin, 27 Mei 2019 esok.

Menurut Irfan, mahasiswa sebagai agent of control mempunyai tanggung jawab besar secara moril untuk merespon hal-hal yang berbenturan dengan konstitusi untuk tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Rencananya besok HMI Cabang Baubau akan melaksanakan Aksi Kemanusiaan, HMI Komisariat FKIP UMB sebagai salah satu komisariat di HMI Cabang Baubau juga akan bergabung untuk menindaklanjuti tindakan represif kepolisian terhadap 8 orang korban tewas dalam aksi 21-22 Mei 2019 kemarin,” ujar Irfan melalui sambungan teleponny, Minggu (26/5/2019).

Irfan juga menambahkan, mahasiswa sebagai agent of control mempunyai salah satu tanggung jawab moril untuk mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah. Kebijakan yang inkonstitusional harus dilawan upaya menjaga keutuhan NKRI.

“Saya menghimbau semua mahasiswa di Kota Baubau untuk ikut dalam Aksi Kemanusiaan esok, saya agak miris melihat mahasiswa yang bungkam melihat ketidakadilan. Lebih baik mahasiswa yang duduk ngopi tapi membahas soal bangsa dari daripada kutu buku yang tidak berbuat apa,” tutupnya.

Laporan: Jubirman

Potretsultra Potretsultra Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *