Oknum Pegawai IAIN Kendari Diduga Pukul dan Aniaya Mahasiswanya

Suasana Konfrensi Pers (Foto: Jubirman)
Keterangan Gambar : Suasana Konfrensi Pers (Foto: Jubirman)

KENDARI – Diduga oknum pegawai IAIN Kendari telah melakukan pemukulan dan penyaniayaan terhadap dua mahasiswanya saat korban menyebarkad leaflet berisikan dakwah islam dan sedang aktif menyampaikan dakwah.

Menurut Koordinator Wilayah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat, Imron Wahid, Kedua mahasiswa IAIN Kendari yang telah dipukul dan dianiaya itu bernama Fathul dan Andi Malik Hambali Irsan pada Kamis (16/08/2018) lalu di lingkungan kampus IAIN Kendari.

“Kejadian pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pegawai IAIN Kendari terhadap Saudara Fathul dan Saudara Andi Malik Hambali Irsan dengan dalih apapun tidak dapat dibenarkan secara hukum,” ungkap Imron dalan konferensi persnya, Sabtu (18/08/2018).

Kata Imron, kini pelaku telah dilaporkan atas dugaan tindakan penganiayaan dan pengeroyokan di Kepolisian Sektor Baruga Dengan Nomor :STTB/270/VIII/2018/Polsek Baruga.

Lanjut Imron, atas kejadian itu LBH Pelita Umat mendorong aparat penegak hukum untuk memproses laporan tindakan pengeroyokan yang terjadi di IAIN Kendari.

Potretsultra

“Agar setiap warga negara memperoleh perlindungan hukum atas ikhtiarnya melaksanakan hak konstitusionalnya.

Imron juga menghimbau segenap elemen anak bangsa khususnya civitas akademika untuk tidak mengadopsi cara-cara kekerasan dan fisik dalam menyelesaikan persoalan perbedaan pendapat.

“Aktivitas dakwah menyeru kepada Islam, menyampaikan risalah Islam sebagai rahmat bagi semesta alam adalah aktivitas mulia yang wajib didukung, bukan sebaliknya dipersekusi d

suasana konfrensi pers

suasana konfrensi pers

an diintimidasi,” tegasnya.

Kejadian serupa, tambah Imron, tidak boleh terjadi lagi. Sebab, kejadian ini mencoreng wibawa lembaga civitas akademika sebagai tempat tumbuh kembang nalar kritis dan menyemai benih pemikiran dan pendapat.

“Pemberangusan hak untuk berfikir dan berpendapat, hakekatnya adalah mematikan ruh dan nilai-nilai pendidikan,” jelasnya.

Laporan: Jubirman

Potretsultra Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *