KENDARI – Persoalan tambang di daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah sangat kompleks. Olehnya itu, Front Mahasiswa Bela Wawonii menantang atas kedatangan presiden RI Joko Widodo, di Kendari pada 1 Maret hingga 2 Maret 2019.
Tantangan para mahasiswa ini yaitu mengajak Jokowi untuk berdialog langsung kepada masyarakat Sultra terkait soal tambang yang ada di Sultra khususnya tambang yang ada di Kabupaten Konawe Kepulaan (Konkep).
“Berani tidak Jokowi berdialog kepada kami soal tambang yang ada di Sultra khusus daerah Wawonii, “tegas Ketua Perhimpunan Mahasiswa dan Masyarakat Wawonii (PMMW), Mando Maskuri.
Mando menyebut, ada sekitar 13 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang masih aktif di Wawonii. Sehingga Mando mendesak agar persoalan tambang di wilayah itu segera ditangani langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Sebenarnya terkait keresahan tambang tersebut, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi atas kunjungan kerja (Kunker) jokowi di Sultra. Namun pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin untuk demonstrasi. Meski Polres Kendari menolak SPA yang diajukan pada Rabu (27/2/2019) lalu, pihaknya tetap bersikeras untuk melakukan aksi demonstrasi.
Lanjut dia, pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi yang bakal dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam lima lembaga HMI Majelis Penyelamatan Organisasi (MPO), Serikat Tani Nasional, GMNI, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Perhimpunan Mahasiswa dan Masyarakat Wawonii (PMMW).
“Aksi yang kami lakukan dengan aksi diam dengan menampik bentuk-bentuk simbol pataka dan aksi teaterikal di lokasi yang menjadi kunjungan Jokowi,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Serikat Tani Nasional, Wiwin Irawan, menyampaikan, pesan-pesan aspirasi terkait keresahan masyarakat soal aktivitas tambang khususnya di Wawonii, Konawe Kepulauan, bisa sampai ke telinga presiden. Karena selama ini, kata Wiwin, Gubernur Sultra dan Bupati Konkep tak pernah menanggapi persoalan tambang khususnya di Wawonii Tenggara.
“Aksi demo Front Mahasiwa besok Sabtu (2/3/2019) merupakan aksi damai, agar ditindaklanjuti persoalan tambang di Wawonii,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rusmin
Editor: Sultan
Tinggalkan Balasan