Lima Paslon Berebut Kursi di Pilwali Kendari, LM Bariun: Tergantung Desain Isu Tim Tank

Keterangan Gambar : Pakar Politik Sultra, Dr LM Bariun SH, MH. (Foto: Istimewa)

Potretsultra

KENDARI – Tahapan Pilwali Kota Kendari memasuki masa pendaftaran bakal calon dilanjutkan pemeriksaan kesehatan dan tes psikologi.

Di Kota Kendari, ada lima pasangan bakal calon telah mendaftar di KPU yakni Siska Karina Imran-Sudirman, Sitya Giona Nur Alam-Subhan, Aksan Jaya Putra-Andi Sulolipu, Yudhi Mahardika-Nirna Lachmuddin, dan terakhir Abdul Razak-Afdhal.

Pakar Politik Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr LM Bariun SH, MH menilai Pilwali Kendari kali ini sangat seru diikuti lima pasangan bakal calon dimana 3 kandidat adalah perempuan, Siska Karina Imran, dan Giona yang maju sebagai bakal calon wali kota dan Nirna Lachmuddin sebagai bakal calon wakil wali kota.

Dengan komposisi Paslon yang ada kata LM Bariun, membuktikan terbukanya kran demokrasi sehingga masyarakat sebagai pemilik hak suara bisa bebas menentukan pilihan.

“Jadi lima pasangan bakal calon ini bukan setingan, jadi masyarakat bisa bebas memilih, dan adanya UU MK Nomor 10, pastikan para kandidat bersaing ketat untuk meraup suara tertinggi di Pilwali nanti,” katanya, belum lama ini.

Masyarakat sebagai pemilih cerdas, tinggal menelaah Paslon yang memiliki program kerja
yang jelas, visioner, dan cekatan dalam menangani persoalan daerah yang cukup kompleks.

Persoalan daerah yang dimaksud mulai dari inflasi, lonjakan harga bahan pokok, harga BBM, dan persoalan sosial lainnya.

Menurut Direktur Pascasarjana Unsultra ini, kualitas para bakal calon Wali Kota Kendari akan ditentukan seberapa hebat tim tank bekerja mendesain isu berkualitas dalam memberi solusi persoalan daerah, apalagi persoalan yang ada secara nasional cukup signifikan.

Tim tank memberikan informasi, ide, dan saran kepada Paslon untuk masyarakat. Mereka juga berusaha memecahkan masalah berdasarkan filosofi ideologis dan meyakinkan para pembuat kebijakan untuk mengadopsi solusi mereka.

Tim ahli yang tangguh dalam tim tank membutuhkan orang-orang dengan keterampilan analisis dan eksekusi yang sangat baik.

Tim tank yang hebat meramu isu dan solusi penyelesaian masalah akan menjadi pertimbangan positif masyarakat untuk memberikan suara Paslon di TPS nanti.

Namun di balik itu semua, LM Bariun masih khawatir terkait rendahnya kesadaran pendidikan politik masyarakat. Pola yang terbentuk selama ini bahwa momen pilkada selalu muncul tradisi uang serangan yang diibaratkan sebagai vitamin politik.

Tradisi yang membudaya itu dinilai akan mengkerdilkan nilai semangat pendidikan politik demokratis yang sebenarnya. Hal ini sangat disayangkan karena pemilih sudah tak melihat lagi visi misi bakal calon.

“Justru yang dilihat pragmatis budaya dengan vitamin didalamnya, tergantung baik atau tidak.
Itulah tatanan perpolitikan kita saat ini,” katanya.

Lebih jauh LM Bariun mengamati bakal munculnya potensi aduan soal sengketa Pilkada. Yang mencolok yakni soal rekomendasi dukungan parpol yang secara tiba-tiba hilang dan pindah ke Paslon lain.

Demikian pula di 4 pasangan bakal ca lon gubernur dan wakil gubernur dinilai cukup menarik karena barusan terjadi di Pilkada di Sultra. Ini juga merupakan terbukanya kran demokrasi dampak dari putusan MK, setelah usai pendaftaran dan pemeriksaan kesehatan eskalasi politik memanas.

“Hal ini akan mendewasakan kita dan masyarakat untuk menilai ke para figur terbaik sultra yang akan berkompetisi dengan harapan mengedepankan gagasan pikiran yang visioner memetakan kebutuhan Sultra kekinian dan ke depan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” tukasnya.

Gubernur terpilih ke depan harus mampu menata tata kelola sumber daya alam karena dengan adanya penambangan saat ini ancaman lingkungan menghadapkan untuk mencari solutif, demikian pula angkatan kerja, meningginya sembilan bahan pokok, juga BBM, kondisi fenomena ini mengemuka saat ini, semoga para bakal calon akan memecahkan masalah ini.

“Kita berharap Pilkada serentak akan berjalan aman, tertib, dan mari kita hindari perpecahan diantara kita, dan mari kita bangun demokrasi ini yang santun dengan mengedepankan kekeluargaan agar kita tetap harmonis tidak lain adalah untuk sultra yang lebih baik,” tutupnya.

Tim Redaksi

Potretsultra Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *