Innalillahi wainnailayhi rojiun
Untuk Randi korban demo mahasiswa UHO di Kendari
—————————————
Randi Kawanku Sayang,
Hari ini engkau turun dengan segudang harapan dan cita-cita yang suci. Aku melihat engkau lewat video-video singkat yang tersebar di WhatsApp, FB, bahkan Tweter.
Engkau berada paling depan kawanku, namun sesaat aku mendengar dentuman senjata (dor dor dor), ternyata dentuman senjata dan selongsong peluru yang dilepaskan itu menembus dadamu, dadamu yang di dalamnya tersimpan semangat juang untuk melawan tirani dan memperjuangkan keadilan.
Kemudian engkau terbujur kaku, mukamu pucat, tubuhmu lesu, matamu masih meletot penuh semangat walau tetesan darah telah membanjiri tubuhmu dan mengucur deras ditanah ibu pertiwi didepan gedung rakyat yang tiran itu
Randi Kawanku Sayang
Aku tidak mengenalmu, tak pernah bertegur sapa, tak pernah bertatap mata tapi hatiku sangat terluka, hatiku menanggis, air matamu menetes, Darahku mendidih. Ketika melihat engkau dilumpuhkan dengan senjata yang dibeli dengan uang rakyat itu. Kebiasaan kita sama kawanku berdemonstrasi, diskusi, membaca, debat dengan tujuan melawan tiran guna memperjuangkannya kebenaran dan mewujudkan keadilan.
Randi Kawanku Sayang
Aku sangat sedih ketika melihat video Ayahmu,
Ayahmu yang baru pulang dari laut, kemudian dijemput beberapa orang sembari dibopong, aku melihat raut wajah Ayahmu nampak keheranan, kemudian Ayahmu menapaki anak tangga yang terbuat dari kayu hingga sampai dihadap pintu. Kemudian aku mendengar Ayahmu histeris kawanku sayang. Karena melihat dirimu telah pergi dan meninggalkan selamanya.
Randi Kawanku Sayang,
Engkau telah menghadap Tuhan dihari Kamis itu, mengadulah kepada Tuhan apa yang telah mereka perbuat kepadamu dan kepada rakyat yang kau bela.
Randi Kawanku Sayang
Aku percaya tidak ada yang lebih baik selain memperjuangkan kebenaran
Randi Kawanku Sayang
Perjuangan Tak akan sia-sia akan, memang mesti ada martir terlebih dahulu dalam setiap perjuangan.
Randi kawanku sayang
Namamu tak akan lekang oleh waktu, engkau akan terus diperbincangkan, didiskusikan sepanjang sejarah.
Bahwa pernah ada aktivis di Kendari, mati dalam keadaan Syahid berjuang dijalan kebenaran
Randi Kawanku sayang
Insyaallah engkau syahid kawanku sayang,
Besok engkau dimakamkan tepat dihari Jum’at,
Para Malaikat akan menjemputmu dengan senyuman dan gembira, karena engkau meninggal dalam perjuangan membela kebenaran.
Randi Kawanku Sayang
Saya, Kami dan Kita Semua akan mengenangmu di September Berdarah
Alfatiha
Jakarta, 26 September 2019
Akril A. Amili
————–
————–
Innalillahiwainilaihi rajiun. Semoga Allah mengampuni dosanya dan melibatgandakan pahala atas niat baik dan pengabdiannya. Aamiin.
Redaksi
Tinggalkan Balasan