KENDARI – Korem 143/Haluoleo (HO) memberikan klarifikasi terkait informasi penghentian sementara operasional sejumlah jetty di Konawe Utara oleh oknum yang mengaku sebagai anggota TNI AD.
Pelaksana harian (Plh) Kapenrem 143/HO, Lettu Inf Rusmin Ismail menegaskan, tidak ada penutupan jetty yang dilakukan oleh aparat TNI AD di sembilan Jetty yang berada di Marombo, Konawe Utara seperti yang diberitakan sejumllah media massa daring pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Menurut Rusmin, langkah yang diambil oleh TNI hanyalah turun ke lokasi pertambangan untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143/HO, dalam setiap aktivitas pertambangan di Konawe Utara.
Kata dia, TNI dengan tegas menyatakan tidak ada penutupan atau penghentian aktivitas di sembilan Jetty tersebut. Aktivitas pengapalan di jetty tersebut tetap berlangsung seperti biasa.
“TNI akan terus melaksanakan pengawasan ketat terhadap aktivitas pertambangan di Konawe Utara, dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melibatkan oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Rusmin mengimbau kepada seluruh pihak yang terlibat dalam industri pertambangan di Konawe Utara untuk bekerjasama dengan aparat TNI, dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta memastikan keberlanjutan operasional yang terkendali.
Kepala Seksi Teritorial Korem 143/HO, Letkol Tambo Hale Wulaa juga membantah adanya penutupan jetty oleh anggota TNI di Blok Marombo, Konawe Utara.
“Jetty dibuka, kami tidak pernah menutup. Saat ini pihak TNI tidak pernah menutup pihak jetty, jadi silahkan masyarakat bekerja,” kata Wulaa.
Terkait tuntutan massa aksi untuk bertemu Danrem, Wulaa mengatakan akan menjadwalkannya setelah Danrem tiba di Kota Kendari.
“Untuk pertemuan Danrem akan diwadahi ketika Danrem sudah pulang. Pertemuannya hari ini ditunda karena Danrem lagi tidak di tempat,” tukasnya.
Laporan: Aden
Tinggalkan Balasan