BAUBAU – Kasus Pengeroyokan Kader HMI Baubau yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum Satpol-PP telah dilaporkan di Polres Baubau, Jumat (16/8/2019). Laporan tercatat dengan nomor: LP/1/75/VIII/2019/RES BAUBAU.
Dalam pantauan Potretsultra.com, usai kejadian pengeroyokan tersebut, korban beserta kawan-kawannya melaporkan kejadian tersebut di kepolisian Resort (Polres) Baubau sekitar pukul 17.00 Wita, untuk dilakukan visum. Visum dilakukan di Rumah Sakit Murhum Kota Baubau.
Hasil visum menyatakan korban mengalami luka lebam di bagian leher belakang, pipi kanan dan beberapa luka gores di lengan bagian kirinya. Setelah proses visum, korban beserta kawannya kembali ke Polres Baubau sekitar pukul 20.15 Wita, guna melaporkan kejadian tersebut.
Proses pengeroyokan tersebut berawal dari disitanya atribut variasi barisan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum anggota Satpol-PP pada saat barisan HMI hendak memasuki tempat penghormatan kedua. Sempat terjadi cekcok antara petugas Satpol-PP dan anggota HMI. Namun kader-kader HMI memilih mengalah dan menyelesaikan kegiatan baris-berbaris dengan tertib dan aman.
Setelah selesai melakukan gerak jalan indah, sejumlah kader HMI Baubau melakukan aksi protes meminta kembali atribut kepada panitia kegiatan dan oknum petugas Satpol-PP yang menyita atribut barisan HMI Baubau. Melihat kejadian tersebut, beberapa oknum petugas Satpol-PP diduga langsung menghadang anggota HMI tersebut dan melakukan pengeroyokan hingga suasana tak terhindakan lagi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Baubau yang sedang cuti, AKP Ronal Arron Maramis, membenarkan pelaporan kasus tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oknum Satpol-Pp Baubau.
“Kalau tidak salah mereka datang di kantor malam hari jam 20.00 Wita,” tutur Kasat Reskrim via akun WhatsAppnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Baubau La Ode Rizki Satria, juga membenarkan laporan polisi tersebut. Ia memperlihatkan bukti foto pelaporan tindakan penganiayaan melalui telepon selulernya.
“Laporan atas tindak penganiyaan yang diduga dilakukan oknum pol-pp sudah dilaporkan tadi malam. Kasus ini akan tetap terus kita kawal dan kami akan pastikan sampai tertangkapnya pelaku pengeroyokan,” tegas Rizki pada awak media.
Lanjut Rizki, HMI cabang Baubau secara kelembagaan menuntunt pemerintah daerah Kota Baubau untuk meminta maaf kepada korban dan HMI secara kelembagaan.
“Kejadian ini bukan kejadian pertama kalinya, teman-teman satpol-pp juga diduga kerap melakukan tindakan represif kepada teman-teman mahasiswa yang menggelar demonstrasi di Kota Baubau,” tambahnya.
Sementara itu, korban yang berinisial LYS menceritakan kronologis kejadian atas dirinya. Ia membantah akan melakukan aksi demonstrasi. Aksi protes dilakukan kepada panitia kegiatan dan Satpol-PP yang menyita atribut Variasi HMI. Ia menganggap bahwa telah terjadi tindak diskriminasi terhadap barisan HMI Baubau dalam gerak jalan indah di Kota Baubau.
“Kami melakukan protes untuk meminta keadilan, kami merasa didiskriminasi waktu itu sehingga kami berniat untuk meminta kembali atribut yang disita oknum Pol-PP,” tuturnya saat ditemui dirumahnya.
Kata dia, pada saat itu kader HMI Baubau tidak melakukan tindakan kekerasan. Namun tiba-tiba oknum petugas Satpol-PP diduga menghadang dan melayangkan pukulan dari belakang.
“Pada saat itu, Pol-PP langsung menyerbu kami, padahal kami bukan mau orasi, kami meminta pamflet itu karena itu bentuk aspirasi kami dalam variasi barisan,” katanya.
Kata dia, pamflet tersebut berisi tulisan HUT NKRI Ke-74 dan beberapa kebijakan pemerintah yang sedang marak disuarakan oleh mahasiswa seperti, soal penuntasan kasus TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Wameo, penerapan UMP (Upah Minimum Provinsi), parkir liar, dan penertiban peredaran miras di Kota Baubau.
Laporan: Irfan
Tinggalkan Balasan