KOLAKA UTARA – Gerakan penolakan tambang yang diduga ilegal di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terus bergulir.
Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat (AMM) Kolaka Utara berdemo mendesak penutupan dan penghentian aktivitas tambang yang disinyalir ilegal khususnya di Kecamatan Batu Putih, Rabu (26/2/2025).
AMM berdemo di kantor DPRD Kolaka Utara, tak gentar menyuarakan penolakan tambang ilegal. Dalam aksinya massa membakar ban bekas berharap aspirasi mereka segera direalisasikan.
Demo massa AMM ditemui Wakil Ketua DPRD Kolut. Menurut Muhammad Syari S.Sos akan memanggil sejumlah pihak terkait seperti aliansi, Direktur PT Kasmar Tiar Raya, dan stekholder lainnya untuk memperjelas status tambang di Batu Putih.
“Kami akan memanggil pihak pihak terkait untuk duduk bersama di RDP agar semua jelas,” katanya.
Jenderal lapangan aksi AMM, Abrar Husein menyambut gembira rencana RDP ini. Menurutnya melalui RDP akan terkuak dan terpublis aktifitas tambang di Batu Putih yang disinyalir kuat ilegal.
“Kami sambut gembira dengan rencana RDP ini untuk memperjelas status perusahaan tambang yang ada di Tanjung Berlian, dan diduga PT Kasmar Tiar Raya ikut terlibat dalam pemberian dokumen,” tukasnya.
Suara penolakan penambangan dan pemuatan ore nikel di Jetty Tarsus sudah disuarakan massa aliansi beberapa pekan lalu. Bahkan berdemo di Mapolres Kolut untuk meminta polisi menyelidiki persoalan ini sekaligus memeriksa direktur perusahaan.
Laporan: Andika
Tinggalkan Balasan