KONAWE KEPULAUAN – Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), Rifqi Saifullah Razak dengan didampingi Muhammad Farid, SE memaparkan visi ‘Wawonii Emas’ berkelanjutan tahun 2030.
Hal ini disampaikan melalui Rapat Paripurna DPRD Konkep pada Kamis (6/3/2025) kepada seluruh Anggota DPRD Konkep, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), KPU, Bawaslu, dan Forkopimda di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan.
Visi Wawonii Emas itu merupakan akronim dari Ekonomi Maju, Adil dan Sejahtera. Pemerintahan Konkep di bawah kepemimpinan Rifqi Saifullah Razak dan Muhammad Farid ingin mendorong peningkatan ekonomi yang berkemajuan, pembangunan yang berkeadilan, dan memastikan kesejahteraan untuk masyarakat Konawe Kepulauan.
Bupati Konkep, Rifqi Saifullah Razak mengatakan, visi tersebut akan diwujudkan melalui lima misi yakni pertama mendorong peningkatan infrastruktur dasar, perumahan dan konektivitas wilayah secara inklusif dan berkelanjutan.
Kedua, mendorong pembangunan SDM Wawonii yang unggul, berbudaya, berakhlak, dan berdaya saingsaing. Ketiga, meningkatkan ketahanan ekonomi berbasis potensi unggulan daerah.
Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan inovatif berbasis elektronik. Kelima, meningkatkan daya adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan bencana dan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Lima misi tersebut akan kami implementasikan gerakan membangun Wawonii Emas terdiri dari 8 pilar yakni Wawonii cerdas berkeadilan, Wawony sehat untuk semua, Wawonii beribadah, Wawonii berbudaya, Wawonii produktif, Wawonii peduli masalah sosial, Wawonii peduli birokrasi dan layanan publik, dan Wawonii peduli keberlanjutan lingkungan,” ujar Rifqi.
Sebagai langkah awal gerakan membangun Wawonii Emas ini, Rifqi Saifullah memaparkan progam 100 hari kerja. Diantaranya program Kartu Wawonii Cerdas pemberian bantuan Beasiswa Wawonii Cerdas baik untuk mahasiswa reguler, maupun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin melanjutkan sekolah khususnya guru, tenaga kesehatan, dan tenaga penyuluh pertanian dan perikanan.
Selanjutnya, pengembangan dan pembinaan petani milenial, nelayan milenial, pelaku usaha milenial, dan usaha ekonomi perempuan kepala keluarga. Program lain yaitu penempatan 1 bidan, 1 perawat atau tenaga kesehatan lainnya di tiap desa. Kemudian, penyediaan jaminan kesehatan untuk semua yang dimasukkan dalam program Kartu Wawonii Sehat.
Target program 100 hari kerja yang selanjutnya, tambah Rifqi, yaitu gerakan Wawonii Bersedekah yang sudah dilaunching pada 4 Maret 2025 lalu. Pihaknya juga berkomitmen untuk menaikkan insentif bagi petugas RT, Bonto (Putobu), guru ngaji, imam desa, dan takmir masjid.
“Kami mengajak kita semua untuk menyatukan tujuan, berkolaborasi, bahu-membahu dan bergandengan tangan membangun daerah yang kita cintai ini. Mari kita saling menghargai, saling menghormati, hilangkan perbedaan atau sekat-sekat,” pungkasnya.
Laporan: Jarman Alkindi
Tinggalkan Balasan