Guru di Buton Diminta Solid dan Rapatkan Barisan pada Pemilu 2024

Keterangan Gambar : Ilustrasi

BUTON – Momen HUT ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2023 merupakan hari bersejarah yang selalu diperingati setiap tahunnya.

Peringatan itu sebagai wujud penghargaan pada profesi guru yang telah berjasa dalam memanusiakan anak bangsa. Guru bukanlah orang hebat, tapi berkat jasa guru banyak lahir orang hebat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu profesi ini kurang diperhatikan kebutuhan dan kesejahteraannya. Hal ini disampaikan Pemerhati Profesi Guru Abdurachman pada media ini.

Abdurachman mengatakan, banyak kebutuhan guru yang kurang diperhatikan terutama peningkatan kompetensi dan profesionalisme dalam mengajar dan mendidik anak bangsa. Diantaranya seperti pelatihan dan Diklat tentang manajemen kelas pada anak didik terutama yang anti sosial, pembelajaran menyenangkan, emotional support and social control, dan lainnya.

“Kemudian, kesejahteraan guru tidak menjadi prioritas dan menjadi perhatian utama, gaji dan tunjangan sertifikasi terlambat dicairkan, gaji guru honorer rendah, beban kerja banyak, dan lainnya,” ujar Abdurachman, Jumat (1/12/2023).

Dia menjelaskan, mengapa kebutuhan dan kesejahteraan guru kurang diperhatikan? Hal ini dikarenakan eksistensi guru dinilai tidak berkontribusi dalam melahirkan wakilnya di legislatif dan eksekutif. Guru adalah ASN yang dilarang berpolitik praktis, tapi ia mempunyai hak politik dalam memilih dan menempatkan wakilnya.

Oleh karenanya, Abdurachman meminta para guru harus solid dan merapatkan barisan di 2024 agar kebutuhan dan kesejahteraannya diperhatikan. Guru harus berperan aktif dalam melahirkan wakilnya di legislatif dan eksekutif, apalagi jumlahnya banyak dan ada di setiap pelosok desa.

“PGRI Buton sebagai organisasi profesi diharapkan untuk tidak diam dalam memikirkan kebutuhan dan kesejahteraan guru,” katanya.

PGRI Buton, lanjut Abdurachman, harus mampu memantapkan soliditas dan solidaritas agar guru tidak dipandang sebelah mata. Guru harus menjadi penentu bukan penonton di daerah.

“Kekuatan guru akan diperhitungkan, manakala berada pada satu langkah dalam meloloskan wakilnya, bila itu dilakukan insyaallah banyak lahir wakil guru di legislatif dan eksekutif,” tutupnya.

Laporan: Jarman

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *