BUTON – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Buton ini mulai lagi muncul tebar pesona janji manis ke masyarakat, termasuk untuk kesejahteraan guru.
Namun dikhawatirkan setelah terpilih, janji manis Pilkada bakal tenggelam ditelan ombak. Hal ini dikatakan Ketua PGRI Kabupaten Buton, La Nesa, S.Pd, M.Si.
Kata La Nesa, pihaknya sangat khawatir kejadian Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang lalu terulang lagi, hanya karena kesejahteraan guru-guru tidak diperhatikan. Sehingga saat ini guru-guru di Kabupaten Buton yang tergabung dalam organisasi profesi PGRI ini bakal memilih Pasangan Calon (Paslon) yang mau benar-benar memperhatikan kesejahteraan guru.
“Usulan teman-teman guru bahwa kita cari Paslon yang sayang guru dan mau memperhatikan kesejahteraan guru Kabupaten Buton,” ujar La Nesa kepada Potretsultra.com, Minggu (20/10/2024).
La Nesa membeberkan usulan-usulan dan harapan yang disampaikan oleh para guru tersebut, diantaranya yaitu pertama, Paslon siap memberikan beasiswa S2 bagi 50 orang guru per tahun. Sehingga selama lima tahun akan ada 250 orang guru yang lulusan S2 atau magister.
Kedua, lanjut La Nesa, yaitu sanggup menyiapkan anggaran 500 juta per tahun untuk peningkatan profesionalisme guru. Anggaran itu akan dikelola oleh PGRI Buton bekerjasama dengan MGMP atau KKG.
Yang Ketiga, kata La Nesa, yaitu sanggup mendirikan satu unit rumah guru atau Graha PGRI Kabupaten Buton dua lantai. Keempat yaitu gaji guru dan sertifikasi cair tepat waktu serta pemberkasannya tidak memberatkan.
“Siapa Paslon yang siap menjalankan program yang diusulkan tersebut, itulah yang menjadi idola guru-guru di Kabupaten Buton. Kekuatan guru itu sampai ke pelosok desa, jika bersatu karena kepentingannya diakomodir, maka InsyaAllah Paslon tersebut akan memenangkan pertarungan Pilkada ini,” tutupnya.
Laporan: Redaksi
Tinggalkan Balasan