Musim Timur Datang, Puluhan Rumah di Mosolo Raya Terancam Bahaya Ombak

Kondisi Gelombang Ombak Musim Timur yang Menghantam Dekat Pemukiman Warga
Keterangan Gambar : Kondisi Gelombang Ombak Musim Timur yang Menghantam Dekat Pemukiman Warga

KONAWE KEPULAUAN – Warga Mosolo Raya yang terdiri Desa Mosolo, Desa Sinar Masolo, dan Desa Sinaulu Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara kerap kali ‘dihantui’ ancaman tingginya gelombang laut di saat musim timur tiba.

Tidak tanggung-tanggung, ombak tersebut bahkan sesekali menggulung hingga menghantam puluhan warga yang bermukim di pesisir pantai. Hal ini membuat beberapa dari mereka terpaksa mulai membeli lahan untuk mendirikan bangunan rumah yang jauh dari wilayah pantai.

Tak heran memang, karena lokasi desa Mosolo Raya ini tepat berhadapan dengan Laut Banda yang tiap musim timur selalu menghantui warga dengan ancaman gelombang ombak yang relatif besar. Warga berharap sentuhan langsung dari pemerintah untuk membuatkan talud pemecah ombak sehingga gelombang-gelombang yang menghantam di musim timur tak lagi menjadi ancaman yang berbahaya bagi mereka yang bermukim di pesisir pantai.

Juhardin (26), salah seorang warga Desa Sinaulu Jaya mengaku khawatir dengan ancaman gelombang ombak yang terus-menerus menghantam pemukiman warga. Karena kata dia, tentu ini akan membahayakan bagi warga yang bermukim di dekat wilayah pantai.

“Kami ini selalu saja dihantui ombak jika musim timur tiba, kasian mereka yang tinggal di sekitar pantai, tiap malam tidak bisa tidur karena diganggu dengan bahaya gelombang laut yang tinggi,” ungkap Juhardin saat ditemui beberapa waktu lalu.

Bahkan beberapa malam yang lalu, lanjut Juhardin, warga terpaksa memasang kayu-kayu sebagai tanggul di sekitaran pantai yang dikerjakan pada malam hari ini. Hal tersebut dilakukan, karena ternyata sesekali gelombang ombak menghantam rumah warga.

Warga Desa Sinaulu Jaya Saat Mengerjakan Tanggul dari Kayu di malam Hari (Foto: IST)

Warga Desa Sinaulu Jaya Saat Mengerjakan Tanggul dari Kayu di malam Hari (Foto: IST)

“Sempat beberapa waktu lalu, kami terpaksa bikin tanggul pakai kayu malam-malam, karena ombak ini bahkan menggulung sampai di rumah-rumah warga,” katanya.

Sementara itu Kepala Desa Sinaulu Jaya, La Barimu menjelaskan, sekitar 50-an pemukiman rumah warga sangat terancam dengan gelombang laut yang tinggi di musim timur. Ia berharap agar Pemerintah Daerah Konkep dapat membantu dengan menghadirkan pembangunan talud pemecah ombak.

“Kami berharap agar Pemda terus memikirkan hal ini dengan membuatkan talud pemecah ombak, karena kalau kami gunakan Dana Desa ini tidak cukup untuk membuat tanggul pemecah ombak di sepanjang pantai,” jelasnya.

Saat anggota DRPD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rifqi Saifullah Razak melakukan reses di Mosolo Raya tahun 2020 lalu, sempat meninjau langsung kondisi pantai Mosolo Raya. Ia mengaku bakal memperjuangkan pembuatan talud pemecah ombak ini agar dianggarkan melalui APBD Provinsi Sultra.

Namun karena pada anggaran tahun 2021 ini Mosolo Raya diprioritaskan pembangunan SMAN 2 Wawonii Tenggara terlebih dahulu, sehingga untuk pembangunan talud pemecah ombak diharapkan dapat dianggarkan pada tahun 2022 mendatang.

Kondisi Ombak Musim Timur di Wilayah Mosolo Raya

Kondisi Ombak Musim Timur di Pantai Mosolo Raya

Meski begitu, di tahun 2021 ini Pemda Konkep melalui BPBD telah menganggarkan pembangunan tanggul pemecah ombak. “Untuk wilayah Desa Sinaulu Jaya kan sudah ada talud pantainya dari Dana Desa. Jadi kami anggarkan untuk pemecah ombaknya. Ini akan dipasang didepan talud. Ini juga sesuai usulan masyarakat setempat,” ujar Kepala BPBD Konkep, Awaluddin beberapa waktu lalu.

Laporan: Man

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *