Perpusda di Kolaka Utara Bertransformasi Menuju Literasi untuk Kesejahteraan

Keterangan Gambar : Para Pegiat Perpustakaan di Kolaka Utara Saat Menerima Penghargaan (Foto: IST)

KOLAKA UTARA – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Kolaka Utara  tahun 2017 telah berdiri sendiri sesuai Perda Nomor 3 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka Utara.

Awalnya Perpusda Kolaka Utara bergabung dengan Kominfo dan Kearsipan, dengan tipe kantor adalah Tipe B dengan 1 Kepala Dinas, 1 Sekertaris membawahi 2 Subbag. Kemudian 3 Bidang masing-masing bidang membawahi 3 Seksi.

Perpusda Bukan Sekedar Tempat Membaca

Sebelum bertransformasi, layanan perpustakaan di Kolut menoton sebagai tempat peminjaman atau pengembalian buku, layanan perpustakaan keliling bahkan tempat gudang buku dan tempat parkir ASN. Sehingga dipandang sebelah mata atau bisa dikatakan tempat pembuangan ASN.

Hal ini dikatakan oleh Fasilitator Daerah Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) Kabupaten Kolaka Utara, Andi Idha Tumba Lolo Padjung.

“Setelah bertransformasi sejak tahun 2020, maka layanan telah mengalami perubahan sedikit demi sedikit yaitu merubah mindset tentang peranan perpustakaan di masyarakat, menciptakan SDM unggul berkualitas kreatif berinovasi menciptakan produk, tidak lagi dipandang tempat pembuangan ASN dan banyak mendapatkan kasih sayang dari masyarakat dengan adanya gerakan aksi pelibatan masyarakat di perpustakaan,” ujar Andi Idha kepada Potretsultra.com, Rabu (7/12/2022).

Lebih lanjut, Andi Idha Tumba menjelaskan, proses perubahan terjadi diawali dari Sosialisasi Program Prioritas Perpusnas RI yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sekitar bulan Mei 2020. Saat itu, ditetapkan Sultra ada 3 Perpusda kabupaten penerima manfaat program tersebut yaitu Kabupaten Bombana, Kabupaten Muna dan Kabupaten Kolaka Utara.

Perpusnas RI melalui Tim Konsultan  melakukan pembinaan menggiring program ini agar terlaksana dan berdampak baik, melalui Bimbingan Teknis Strategi Pembangunan Perpustakaan (SPP) dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang melahirkan Rencana Kerja dan Rencana Aksi yang akan melahirkan dampak.

Transformasi Perpusda Berbasis Inklusi Sosial

Kemudian menyelenggarakan tiap tahun Peer Learning Meeting (PLM) dan Stakeholder Meeting (SHM) serta rutin melakukan monev ke daerah penerima manfaat. Pendampingan program ini dari Perpustakaan nasional RI melalui Tim Konsultan kepada perpustakaan daerah yaitu selama 2 tahun, setelah itu dianggap mandiri dan dilanjutkan oleh Fasilitator Daerah (FASDA) TPBIS dan tetap terkoordinasi oleh Tim Konsultan dan pelaporannya terintegrasi langsung ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra dan Perpusnas RI melalui Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) perpustakaan.

“TPBIS adalah suatu  pendekatan  pelayanan perpustakaan  yang berkomitmen  meningkatkan  kualitas  hidup  dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan yang bertujuan menciptakan masyarakat sejahtera,” jelasnya.

Dalam mengimplementasi program TPBIS ini, kata Andi Idha Tumba, di Perpusda Kabupaten Kolaka Utara melahirkan 2 inovasi unggul yaitu pertama layanan kelas berbagi seperti pelibatan masyarakat, bimbingan belajar, dan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di perpustakaan daerah.

Inovasi kedua yakni layanan life skill seperti Fasilitator Daerah (FASDA) melakukan aksi turun ke desa-desa mitra perpusda memberikan bimbingan belajar dan pelatihan-pelatihan ilmu terapan secara gratis. Adapun strategi yang dilakukan ada 4 poin utama yaitu peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat, advokasi, dan publikasi.

Perpusda Kolaka Utara Selalu yang Terbaik

Andi Idha Tumba juga memaparkan, proses capain kinerja perpustakaan daerah yaitu pada tahun 2020 sebagai penerima manfaat program TPBIS yang diawali pelaksanaan kegiatannya melalui anggaran Non APBD. Anggaran kegiatannya hasil dari advokasi yang bersumber dari bantuan berupa dana swadaya tidak mengikat maupun kerjasama Perpusda dan bantuan dari para relawan pegiat literasi di Kolaka Utara, serta Stakeholder atau OPD terkait.

“Kunci utama adalah kolaborasi dan komitmen bersama membangun peningkatan literasi masyarakat di kolaka utara,” katanya.

Pada saat Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Regional IV dilaksanakan di Makassar secara onsite tanggal 1 – 4 Desember 2020 lalu, bahwa dari 100 kabupaten penerima manfaat program di masa Pandemi Covid-19, Perpusda Kolaka Utara mewakili Sultra menjadi perpustakaan kabupaten/kota terbai dalam implementasi program TPBIS. Selain itu juga menciptakan kegiatan unggul yaitu advokasi terbanyak dan terbitnya regulasi Peraturan Bupati tercepat tentang TPBIS kemudian disusul Kabupaten Muna dan Kabupaten Bombana saat itu.

Di tahun 2021, Perpusda Kabupaten Kolaka Utara berdasarkan capaiannya diberikan kesempatan mengadopsi program TPBIS sampai ke desa. Terbagi 2 jenis  pembinaannya yaitu pembinaan langsung oleh Perpusnas RI melalui Tim Konsultan dan pembinaan oleh Dinas Perpustakaan Daerah melalui FASDA Kolaka Utara.

“Saat itu Kolaka Utara mendapatkan kesempatan mengusul 5 desa penerima manfaat TPBIS yaitu Desa Lambuno, Desa Ponggiha, Desa Mattirobulu, Desa Woitombo, Desa Lawekara yang telah menerima nantuan manfaat berupa Barang perangkat TIK dan Koleksi Buku, Rak, TV yang nilai keselurahannya sekitar Rp. 126.000.000 per desa,” terangnya.

Hasil PLM Nasional melalui Zoom selama 2 hari tanggal 1-2 Desember 2021, Perpusda Kolaka Utara meraih 3 prestasi dalam capaian program prioritas Perpusnas RI Tansformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Tiga prestasi tersebut yakni Perpusda terbaik dalam implementasi program TPBIS dari 160 kabupaten yang terlibat se Indonesia, Perpustakaan Desa terbaik dalam implementasi program TPBIS dari 1.250 desa yang terlibat se Indonesia yaitu Perpustakaan Sumber Ilmu Desa Lambuno Kecamatan Katoi Kabupaten Kolaka Utara. Prestasi ketiga yaitu, Honorable mention terbaik oleh Andi Idha Tumba LOLO PADJUNG, S.Sos.,M.Si dari 160 Perpusda dan 1.250 desa yang terlibat se Indonesia.

Sedangkan tahun 2022, Perpunas RI mengadakan Bimtek Pengembangan Perpustkaan Teknologi Informasi dan Komunikasi tanggal 18 – 24 April 2022 di salah satu hotel di Kendari yang diundang adalah mitra baru program TPBIS 7 kabupaten yaitu, Konsel, Kolaka Timur, Kolaka, Buton, Buton Selatan, dan Kota kendari. Sedangkan mitra lama yakni Kolaka Utara dengan membawa 3 desa mitra baru yakni Desa Rantelimbong, Desa Latawaro, dan Desa Lapolu dan perwakilan komunitas JARIKU.

“Jadi mitra lama di Sultra hanya Kolaka Utara yang mendapatkan keberlanjutan penerima manfaat program ini,” ucapnya.

Selanjutnya saat PLM Nasional yang dilaksanakan di Surabaya tanggal 4 – 7 Desember 2022, bahwa dari 34 Provinsi, 399 kabupaten/ kota, 3.535 desa/ kelurahan penerima manfaat program Perpusnas RI sejak tahun 2018 hingga saat ini, Perpusda Kabupaten Kolaka Utara untuk ketiga kalinya masih bertahan pada posisi Perpustakaan kabupatan/ kota terbaik dalam implementasi program TPBIS.

“Dan Kolaka Utara menjadi kabupaten yang paling terbanyak tahun ini mitra binaan perpustakaan desanya, masuk nominasi kategori desa terbaik dalam implementasi program TPBIS diantaranya yaitu Desa Rantelimbong, Mattirobulu, Ponggiha, Latawaro, Lapolu, dan Lambuno,” pungkas Andi Idha Tumba.

Laporan: Redaksi

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *