Banjir Menimpa Kolaka Utara, Parinringi Gerak Cepat Turun Lapangan

Keterangan Gambar : Pj Bupati Kolaka Utara, Parinringi Saat Memantai Langsung Wilayah Terdampak Banjir (Sumber: Dinas Kominfo dan Persandian Kolaka Utara)

KOLAKA UTARA – Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut), Parinringi, SE M.Si bergerak cepat memantau langsung beberapa titik lokasi yang tertimpa bencana banjir, Minggu (18/12/2022) Kemarin.

Parinringi turun ke desa-desa yang menjadi korban bencana banjir tersebut. Diantaranya yakni Desa Puumbolo Kecamatan Wawo dan Desa Landolia Kecamatan Ranteangin yang terkena banjir diakibatkan luapan air sungai.

Selain itu, Kadis PM PTSP Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga melakukan pemantauan langsung di Desa Latawaro Kecamstan Lambai. Ia mengunjungi jembatan yang putus atau tergeser akibat abutmen jembatan turun karena gerusan air sungai yang deras.

Termasuk Parinringi memantau tanah longsor yang menutupi jalan akses Desa Totallang menuju Latawaro serta alur sungai yang mulai mengikis rumah masyarakat yang berada di pinggir sungai.

“Akibat hujan yang turun deras maka aliran sungai begitu deras khususnya daerah selatan, ini menyebabkan beberapa rumah terkena banjir, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ungkap Pj Bupati Kolut, Parinringi dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut, Parinringi menjelaskan, saat ini Pemda melalui BPBD, Dinas Sosial, Damkar, Dinas PU, camat, Kepala Desa, dan semua yang terkait turun langsung bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak banjir dan memperbaiki sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir. Termasuk TNI/Polri juga elakukan langkah-langkah guna membantu masyarakat terdampak.

“Adapun infrastruktur yang rusak seperti jembatan akan dilakukan segera koordinasi dengan pihak Balai agar segera ditangani namun Pemda melalui Dinas PU saat ini sudah mulai bergerak,” jelasnya.

Orang nomor satu di Kolaka Utara itu menghimbau, kepada masyarakat yang ada di bantaran sungai sebelum membangun bangunan permanen agar sebisa mungkin tidak berada membangun di bantaran sungai agar lebih aman.

“Bagi masyarakat yang ada kendala agar segera dikomunikasikan dengan Pemda dan desa untuk dicarikan solusi,” ucapnya.

Penyebab banjir yang sering terjadi sejauh pengamatan dan informasi, kata Parinringi, hal ini disebabkan karena daerah hilir terjadi pendangkalan. Sehingga begitu debit air dari hulu besar maka air akan meluap dan memasuki area pemukiman.

“Kami juga menginstruksikan kepada semua Kepala OPD agar tetap siaga dan siap bekerja kapanpun diperintahkan guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin sewaktu-waktu bisa terjadi,” pungkasnya.

Laporan: Andika

Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *