Sosialisasi Pemilu 2024 di Buton, Hugua Ajak Warga Pahami Esensi Pemilu

Keterangan Gambar : Anggota DPR RI, Ir. Hugua Bersama Narasumber Lain Saat Sosialisasi Pemilu dan Pendidikan Pemilih 2024 di Kabupaten Buton

BUTON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia bekerjasama dengan Komisi II DPR RI mengadakan kegiatan “Sosialisai dan Pendidikan Pemilih Pemilu Serentak 2024” di salah satu hotel di pasarwajo Kabupaten Buton, Kamis (15/06/23).

Kegiatan ini di hadiri oleh Anggota Komisi II DPR RI, Ir.Hugua, Pj.Bupati Buton diwakili Asisten III Sekda Buton, Drs La Ode Muhidin Mahmud M.Si, Anggota DPRD Kab.Buton, Farid Bachmi, Staf Sekretariat KPU RI, Saka Pandito, Sekretaris KPU Buton, Kamaruddin S.Pd, Dosen Universitas Halu Oleo, Dr Muhamad Aswan Zaniynu S.Sos sebagai narasumber, dan Ratna Lada.

Dalam paparan materinya, dosen ilmu komunikasi UHO Dr. Muhammad Aswan Zanimu, MSI mengatakan, pada dasarnya sekarang sedang memasuki keadaan atau masa dimana tingkat persaudaraan itu dipertaruhkan. Maksudnya, belajar dari pengalaman Pemilu 2014 dan 2019, banyak orang yang gontok gontokan gara-gara Pemilu.

“Saya kepengen atau kita kepengen hal ini tidak terjadi lagi di 2024, kenapa karena misi kita pemilu itu menjadi alat mempersatukan kita bukan memecah bela,” ujar Aswan Zanimu.

Lanjut Aswan, sejauh ini tahapan pemilu sedang berjalan, nanti tanggl 14 Februari 2024, seluruh warga negara yang telah terdaftar sebagai pemilih akan berbondong-bondong ke TPS untuk mencoblos surat suara atas pilihan masing-masing.

“Jika terjadi perpanjangan pemilu, dalam arti ada putaran kedua maka dilakukan 26 Juni kalau tidak salah, kalau ada putaran kedua,” katanya.

Komisi pemilihan umum menetapkan 6 kunci sukses pemilu 2024 nanti. pertama peran dan keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan pemilu, ada cerita unik indonesia adalah salah satu negara tingkat partisipasi pemilunya itu sangat baik di dunia sebab tingkat partisipasi bisa mencapai di atas 90%.

“Saya kasi bocoran sedikit, di Eropa tingkat partisipasi pemilu hanya bermain di antara 70-80 persen di Amerika hanya 50 persen lebih, jadi kita luar biasa partisipasi pemilunya,” terangnya.

Kunci sukses kedua yakni koordinasi dan kolaborasi dari berbagai pihak atau lembaga. Contohnya KPU, Bawaslu dan DKPP. Selanjutnya dukungan dari pemangku kepentingan, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi, Media itu semua penting. Kemudian Penyelenggaraan Pemilu yang kompeten dan berintegritas.

“Jika ada sengketa pemilu maka kita berharap kunci sukses berikutnya adalah Peradilan Pemilu itu yang berintegritas, yang jujur yang adil, yang memberi ruang yang benar adalah benar, yang salah adalah yg salah. dan terakhir pemilih yang cerdas dan berdaulat,” ucapnya.

Aswan Zanimu juga meningkatkan agar menghindari politik uang. Karena jika dihitung-hitung, suara rakyat itu tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan dalam praktek money politik. Olehnya itu, ia mengajak untuk menghadirkan Pemilu yang bermartabat dan terhindar dari praktek money politik.

Semntara itu, Menurut anggota Komisi II DPR RI yang diwakilkan oleh Ir. Hugua menyampaikan, pemilu ini, setelah keputusan mahkamah konstitusi mengatakan terbuka, maka yang pertama antara toleransi dan menahan diri menjadi penting, keterbelahan mesti dihindari bersama.

“Kemudian kita mencari pemimpin dari tingkatan pusat sampai daerah sebagai pejabat politik dan negarawan. Artinya pemimpin itu paham tentang asas-asas dalam undang-undang, tentang hierarki, pemimpin juga harus visioner, kemudian bijaksana itu baru pejabat negara atau ahli negara,” ujar Hugua.

Mantan Bupati Wakayobi dua periode itu menegaskan, pejabat politik harus paham namanya birokrasi. Mesin birokrasi harus bergerak, dipimpin oleh sekda dan OPD-OPD nya, camat kepala desa/lurah, maka keharmonisan antar bupati dan wakilnya itu keniscayaan lalu keharmosisan antara DPR dan bupati itu keniscayaan dan seterusnya.

“Sebab di tangan pejabat politik dan pejabat negara APBD dan pelayanan publik terlaksana. Kalau gontok-gontokan itu yang korban rakyatnya,” tegasnya.

Maka pemilu kedepan sebagai anggota DPR RI yang bertanggung jawab terhadap pada kualitas pemilu, Hugua akan selalu sosialisai ke daerah-daerah tentu intinya adalah masyarakat mengerti esensi pemilu sehingga mereka meningkatkan partisipasi.

“Sebab tidak hanya sekedar memilih, tapi juga mereka mengerti esensi pemilu itu untuk memperbaiki nasib kita, nasib masyarakat dan nasib bangsa kita,” terangnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mengatakan, saat ini sedang menghadapi pemilih-pemilih baru yang luar biasa banyaknya, dan pemilih baru Gen Z dan Gen Milenial.

“Mereka ini tidak bisa dibayar sebab mereka ini ideal, mereka akan memilih sesuai dengan track recordnya, rekam jejak dan kualitas. Saya kira milenial pasti akan memprioritaskan rekam jejak dan jangan lupa pemilih milenial dan gen z itu jumlahnya 60 persen,” katanya.

“Jadi harapan saya karena anda mengerti esensi pemilu ini maka anda harus datang ke TPS untuk memilih pemimpin yang ideal yang sesuai dengan nurani anda,”

Laporan: Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *