
BAUBAU – Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Kota Baubau dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhamadiyah Buton menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional Entrepreneur 2023 Indonesia Recovery, Minggu (29/1/2022) Kemarin.
Kegiatan yang bertemakan “Menyambut Musim Semi Pasca Pandemi” ini menghadirkan pelajar SMA dan mahasiswa di tiga daerah sekaligus, yakni Kota Baubau, Kabupaten Buton, dan Buton Selatan dengan jumlah peserta mencapai sekitar 1.000 orang.
Turut hadir pada kegiatan ini, Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Kapolres Baubau yang diwakilkan oleh Wakapolres, Presiden OIC Youth Indonesia, Syafii Effendi sekaligus pemateri, Ketua DPD Wimnus Sultra Ilham S. Medjo, dan Ketua BEM Universitas Muhamadiyah Buton, Mohamad.
Dalam sambutannya, Ketua Wimnus menyampaikan anak muda yang masa mudanya santai santai maka masa tuanya akan berdarah. Sedangkan anak muda yang masa mudanya sudah bekerja keras maka masa tuanya dia akan santai.
“Saya mengapresiasi seluruh peserta yang hadir pada kesempatan hari ini, sebab banyak anak-anak muda yang sedang tidur, pacaran, dan nongkrong yang tidak jelas, teman teman memilih untuk hadir dan belajar disini,” ujar Ilham.
Kata Ilham, ada tiga hal yang ingin disampaikannya. Pertama ingin membantu Pemerintah Kota Baubau untuk membangun pemerintah kota yang mandiri agar ekonominya bersih dan bertumbuh.
Kedua ingin mengalihkan fokus anak-anak muda, seperti pergaulan bebas, nongkrong tidak jelas, seks bebas, narkoba agar terjun ke dunia usaha dan berkembang secara produktif. Dan ketiga akan belajar mentalitas, akan membentuk mentalitas yang baik.
Di hadapan para peserta, Ketua Wimnus ini menceritakan pengalamannya. “Dulu saya sama seperti teman-teman sekalian, saya peserta seminar juga, umur saya baru 22 tahun dan Alhamdulillah kemarin saya sudah bisa berkeliling dunia mulai ke Turki, Qatar, Bangladesh, Malaysia, dan Thailand. Itu semua dari belajar, mengikuti kegiatan dan tergabung di organisasi Wirausaha muda Nusantara ini,” ujarnya disambut dengan tepuk tangan yang meriah.
Sedangkan, Ketua BEM Universitas Muhamadiyah Buton, Mohamad menyampaikan, pemuda sejatinya mencari jati diri dan menemukan identitas diri melalui banyak cara. Sebagai contoh banyak momen-momen viral yang ada saat ini mulai dari Citayam fashion week yang diviralkan oleh dua pemuda sekarang tidak ada, lalu muncul lagi seorang pemuda yang menyamai seorang aktor dengan kalimat “kamu nanya” sekarang mana, hilang di tinggalkan oleh zaman.
Lalu muncul lagi seorang anak kecil yang mempertontonkan bucinnya atas nama cinta, saat inipun ia mulai dilupakan dan digantikan oleh pemuda yang mengemis di media sosial dengan cara mandi lumpur.
“Ini semua adalah fenomena zaman. Pertanyaannya apakah kita mau pemuda yang seperti itu? Cari jati diri dan temukan identitas diri dengan prestasi yang membanggakan dan mencerdaskan anak-anak muda lain,” jelas Mohamad dengan nada berapi-api.
Sementara Wali Kota Baubau, Laode Ahmad Monianse memberikan sambutannya di hadapan ribuan peserta dengan menyampaikan, hari ini Indonesia membutuhkan kemampuan yang lebih.
“Kalau kita ingin melompat maka kita bisa menyamai posisi negara-negara maju. Bersyukur dengan adanya pandemi seluruh negara harus mengontrol setiap kebijakan dan posisi kita sama karena loakdown yang panjang selama beberapa tahun kemarin,” ujar Monianse.
Lanjutnya, tentu ini menjadi kesempatan untuk bisa sejajar dengan negara-negara lain. Jika melihat data di tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus Demografi dimana kelompok pemuda produktif akan mendominasi seluruh Indonesia, akan menjadi penopang kekuatan ekonomi bangsa.
“Sehingga cita-cita kita menjadi bangsa Indonesia Emas 2045 bisa tercapai,” katanya.
Menurut Monianse, Indonesia emas bisa terwujud dengan anak-anak mudanya belajar, berprestasi dan mempunyai semangat enterpreneur. Ia menyebut, hanya dengan itu bisa melengkapi struktur ekonomi bangsa ini.
“Kita membutuhkan 4 persen pengusaha untuk bisa mencapai itu, saat ini baru 3 persen. kita dikalahkan oleh negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia dengan jumlah pengusahanya di atas 5 persen. Maka usia antara 18-20 tahunlah yang akan mengisi Indonesia emas 2045,” ucapnya.
Sehingga ia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Wimnus dan BEM Universitas Muhamadiyah Buton. Karena bisa menghadirkan tokoh muda Indonesia, motivator, pengusaha dan mempunyai 12 kampus di Indonesia dalam acara seminar nasional Entrepreneur 2023 Indonesia Recovery ini.
Laporan: Akbar

Tinggalkan Balasan