KONKEP – Tindakan perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) kembali berbuat ulah.
Setelah sebelumnya diduga melakukan pembongkaran BBM di pelabuhan milik rakyat di Sawaea Kecamatan Wawonii Selatan, kini juga diduga melakukan tindakan penyerobotan lahan warga Desa Sukarela Jaya Kecamatan Wawonii Tenggara.
Atas ulahnya yang ‘Nakal’ lagi itu, DPRD Konkep angkat suara. Wakil Ketua DPRD Konkep, Jaswan Arifin SE mengutuk keras tindakan PT GKP yang kembali berulah itu.
“Ini sudah keterlaluan penyerobotan lahan masyarakat, kami atas nama DPRD mengutuk keras atas tindakan PT GKP,” ujar Jaswan kepada Potretsultra.com, Rabu (10/7/2019).
Selain itu, politisi Partai Demokrat ini juga meminta Bupati Konkep, Amrullah beserta seluruh jajarannya bersama DPRD Konkep untuk segera turun ke lokasi penyerobotan lahan di Roko-Roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara.
“Kita hadirlah disana memberikan rasa nyaman terhadap masyarkat kita, karena Roko-Roko Raya itu masih bagian dari Konkep. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” katanya.
Menurut Jaswan, ulah PT GKP yang menyerobot lahan warga secara paksa itu merupakan penjajahan model baru. “Ini sudah penjajahan model baru alat berat PT GKP bekerja dikawal dengan aparat kepolisian bawa laras panjang lagi, apa masyarakat kita ini sudah dianggap teroris,” tegasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, mahasiswa Konkep, Juslan ikut mengecam tindakan perusahan tambang PT GKP yang kembali berulah dengan menyerobot lahan warga di Roko-Roko tersebut. “Saya mengecam tindakan yang dilakukan PT GKP yang tidak lagi menghargai hak-hak masyarakat Wawonii,” terangnya.
Hal ini tentunya, lanjut Juslan, hukum yang berlaku di negara ini tdak berlaku bagi masyarakat Wawonii. Seharusnya aparat hukum bertindak tegas dalam menindak perusahaan tambang yang diduga ‘Nakal’ itu.
Atas aktivitasnya yang diduga Nakal tersebut, Juslan menegaskan, agar PT GKP segera angkat kaki dari Pulau Wawonii.
“Silahkan keluar dari pulau kelapa,” tegasnya.
Laporan: Redaksi
Tinggalkan Balasan