Anas Urbaningrum Kritik DPR Soal Revisi UU TNI: Jangan Terburu-buru dan Terkesan Tertutup

Keterangan Gambar : Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara, Anas Urbaningrum (Foto: IST)

Potretsultra

JAKARTA – Revisi UU TNI saat ini tengah menjadi perbincangan publik. Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum ikut angkat suara mengomentari hal ini.

Anas Urbaningrum menyampaikan urun rembug tentang revisi UU TNI. Ia menyarankan agar tidak apriori dengan revisi UU TNI. Tidak perlu berburuk sangka dengan revisi atau perbaikan atau penyempurnaan UU TNI untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan dan tantangan baru.

“Jangan pula serta-merta menjatuhkan vonis akan mengembalikan Dwifungsi dan atau langkah mundur ke zaman Orde Baru,” ujar Anas Urbaningrum dalam keterangan persnya, Senin (17/3/2025).

Mantan Ketua Umum PB HMI itu juga meminta agar Pemerintah dan DPR pula jangan apriori dengan pendapat publik. Jangan menutup diri terhadap diskusi publik. Justru perlu sungguh-sungguh meminta pandangan atau pendapat masyarakat.

“Sebab itu, tidak perlu terlalu terburu-buru dan terkesan tertutup. UU TNI dan kelak UU TNI baru hasil revisi haruslah milik seluruh rakyat, milik seluruh anak bangsa, milik Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bukan hanya milik Pemerintah, DPR dan TNI,” jelasnya.

Bahkan kata Anas, TNI adalah tentara rakyat. Sejarahnya yang “self created army” dan perjalanan panjang perjuangannya adalah bukti bahwa TNI adalah tentara rakyat. Tidak boleh berjarak dengan rakyat, apalagi terpisah dari rakyat.

“Dengan sengaja dan terbuka melibatkan pemikiran, gagasan dan masukan publik adalah pilihan yang terbaik. Public hearing yang subtantif adalah kelaziman di dalam pembentukan atau revisi UU. Para ahli dari berbagai perspektif penting diminta pandangan dan pendapatnya,” terangnya.

Lanjut Anas Urbaningrum, prosesnya pasti akan memerlukan waktu yang sedikit lebih lama. Tetapi proses yang lebih baik, terbuka, partisipatif akan melahirkan UU baru yang lebih lengkap, tepat, solutif dan berlegitimasi tinggi.

“Kita cinta negeri, kita cinta dan dukung TNI menjadi tentara rakyat yang profesional dan terpercaya. Hidup TNI. Spirit kesabaran dan disiplin Ramadhan perlu dihirup dalam proses revisi UU TNI ini,” pungkasnya.

Laporan: Redaksi

Potretsultra Potretsultra Potretsultra Potretsultra Potretsultra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *